spot_img

Transformasi Industri Asuransi Melalui Digitalisasi, Menurut AAUI

Date:

Transformasi Industri Asuransi Melalui Digitalisasi, Menurut AAUI

Menurut Budi Herawan, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), industri asuransi Indonesia sedang mengalami transformasi yang signifikan. Digitalisasi, yang bertujuan untuk memberikan produk asuransi yang lebih murah dan mudah diakses bagi masyarakat umum, adalah faktor pendorong yang mendorong transformasi ini.

Menurut Budi Herawan, industri asuransi Indonesia InsurTech diperkirakan akan meningkat empat kali lipat dari tahun 2021–2026, dengan nilai premi bruto mencapai miliaran dolar. Kesadaran meningkat akan pentingnya asuransi, penetrasi digital yang semakin besar, dan penawaran produk yang lebih beragam adalah beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan ini.

Pasar InsurTech Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena kesadaran publik yang meningkat, distribusi yang efisien, dan harga yang kompetitif. Mengingat tingkat penetrasi yang masih rendah saat ini (3 persen dari populasi), sektor asuransi diperkirakan akan berkembang pesat. Perubahan demografis juga dianggap mendorong pertumbuhan di Indonesia, terutama dengan meningkatnya populasi yang lebih muda.

Pembayaran digital telah meningkatkan layanan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mendorong pertumbuhan industri asuransi, kata Budi Herawan. Selain itu, insurTech menawarkan produk inovatif yang memungkinkan pelanggan dengan mudah mengakses polis asuransi konvensional.

Terlepas dari banyak peluang pertumbuhan, adopsi InsurTech menghadapi kendala seperti kurangnya produk asuransi yang komprehensif dan dapat disesuaikan. Untuk memanfaatkan peluang pasar Indonesia, diperlukan kolaborasi dan pendekatan omnichannel.

Selain itu, perusahaan InsurTech memiliki peluang yang sangat baik untuk memanfaatkan data melalui asuransi yang terintegrasi, seperti asuransi mobil yang dikenakan berdasarkan jarak tempuh yang sebenarnya. Proses penagihan klaim dapat dipercepat dengan pemantauan real-time.

Meskipun otomatisasi penawaran saat ini telah menurunkan biaya operasional, masih ada ruang untuk peningkatan dalam hal akuisisi pengguna.

Kesuksesan dalam menghadapi perubahan ini di Indonesia membutuhkan kebijakan yang tepat untuk mendukung industri asuransi dan kerja sama dengan pemain offline untuk memanfaatkan peluang yang ada.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...