Pentingnya Mikrohijauan untuk Mengatasi Stunting
Pertanian rumah tangga, atau yang sering disebut urban farming, ternyata dapat berperan penting dalam upaya mengatasi masalah stunting atau gizi buruk pada anak-anak. Urban farming memungkinkan pengembangan komoditas dan usaha yang menghasilkan produk bergizi tinggi, seperti mikrohijauan yang kaya akan seng (Zn) dan besi (Fe), yang sangat penting dalam pencegahan stunting.
Mikrohijauan, awalnya digunakan sebagai ornamen pada hidangan kuliner, kini telah menjadi populer di kalangan masyarakat kelas atas. Mikrohijauan menambah keindahan dan kesegaran hidangan kuliner serta memiliki cita rasa yang lezat.
Mikrohijauan merupakan sayuran daun yang dipanen dalam waktu 7-14 hari setelah tanam dari biji, lebih muda daripada sayuran daun dewasa yang biasanya dipanen dalam 30-40 hari. Kecepatan panen ini menjadikan mikrohijauan sangat cocok untuk budidaya sendiri maupun untuk bisnis.
Mikrohijauan, seperti selada, bayam, dan brokoli, memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, termasuk vitamin (A, C, dan K), mineral (seperti seng, besi, kalsium, dan magnesium), dan antioksidan. Kekurangan seng dan besi adalah salah satu faktor yang berhubungan dengan stunting.
Studi-studi menunjukkan bahwa mikrohijauan memiliki konsentrasi seng dan besi yang lebih tinggi daripada tanaman dewasa. Selain itu, mikrohijauan juga mengandung senyawa anti-inflamasi, anti-kanker, anti-bakteri, dan anti-hiperglikemia yang baik untuk kesehatan manusia.
Konsumsi mikrohijauan dapat membantu anak-anak memenuhi kebutuhan zat gizi, mengurangi risiko stunting, dan meningkatkan kesehatan pencernaan karena kandungan seratnya. Mikrohijauan dapat dihidangkan dalam berbagai menu makanan, seperti salad, sandwich, smoothie, sup, atau bahkan agar-agar.
Promosi penggunaan mikrohijauan dalam pola makan anak-anak dapat berkontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat dan membantu mencegah stunting. Pertanian rumah tangga dengan konsep mikrohijauan dapat diimplementasikan dengan mudah oleh masyarakat di desa.
Mikrohijauan juga dapat menjadi alternatif ekonomi tambahan bagi rumah tangga pada skala yang lebih besar. Dengan memanfaatkan potensi mikrohijauan, kita dapat membantu anak-anak tumbuh sehat dan menghindari dampak buruk stunting di masa depan.
Penulis: Prof. Dr. Ir. Nuni Gofar, M.S. (Guru Besar di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya) dan Tri Putri Nur, SP. (Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya).