Wakil Ketua MPR Mendorong Keseimbangan Teknologi Digital dengan Nilai Budaya
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menegaskan bahwa pertumbuhan teknologi digital yang dapat memengaruhi generasi muda harus diimbangi dengan penguatan nilai-nilai budaya dan kesadaran akan kebangsaan. Dalam pernyataannya, Lestari menyoroti dua sisi potensi teknologi digital yang bisa berdampak positif maupun negatif, tergantung pada cara penggunaannya. Menurutnya, peningkatan literasi digital menjadi fokus utama untuk menanggulangi dampak negatifnya.
Data survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat setiap tahun, mencapai 204 juta pada tahun 2022. Sebanyak 80,1 persen dari penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi, dengan rata-rata penggunaan waktu 8 jam 36 menit per hari.
Lestari mengkhawatirkan dampak negatifnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan generasi muda dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai budaya. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya upaya bersama untuk meningkatkan literasi digital dan melestarikan nilai-nilai budaya serta kesadaran akan kebangsaan.
Selain itu, Lestari menyoroti pentingnya memanfaatkan teknologi digital secara produktif untuk memperkuat karakter anak bangsa. Menurutnya, pengetahuan tentang penggunaan teknologi yang tepat harus diintegrasikan dengan pemahaman akan nilai-nilai kebangsaan, yang sangat penting dalam membangun karakter warga negara yang tangguh.
Dia berharap para pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun daerah dapat berperan aktif dalam meningkatkan literasi digital masyarakat, sehingga generasi muda dapat berkembang menjadi individu yang berkarakter dan mampu bersaing di era globalisasi.
Dengan demikian, upaya peningkatan literasi digital yang sejalan dengan penguatan nilai-nilai budaya dan wawasan kebangsaan sangat penting untuk memastikan generasi muda Indonesia dapat memanfaatkan teknologi secara optimal, sekaligus menjaga identitas dan karakter bangsa.