Kekhawatiran Kekerasan Seksual di Pesantren Disuarakan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) 2023 di Surabaya, Jawa Timur, bahwa kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh individu di beberapa pesantren telah merusak citra institusi pendidikan.
Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan keprihatinannya atas tindakan yang tidak pantas yang dilakukan oleh beberapa kiai terhadap santri di beberapa pesantren. Dia meminta agar pesantren selalu memprioritaskan keamanan para santri, yang merupakan generasi penerus bangsa.
Wapres tegas dalam siaran pers di Jakarta, mengatakan, “Saya ingin menegaskan kepada semua pesantren di seluruh Indonesia untuk senantiasa menjaga keamanan para santri, yang akan menjadi penerus bangsa.”
Presiden menyatakan keprihatinannya atas tindakan tidak bermoral tersebut dan meminta pesantren melakukan pengawasan yang ketat untuk menjamin keamanan siswa.
Wapres menyatakan, “Ilustrasi ini adalah ada pesantren (oknum kiai) yang mempermalukan citra pesantren dengan adanya insiden kekerasan seksual di beberapa pesantren.”
Wapres juga meminta Ikatan Pesantren Indonesia (IPI), lembaga yang mengayomi pesantren di seluruh Indonesia, untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengawasan dan penanganan pelanggaran tersebut.
Wapres tegas, “Saya berharap IPI memainkan peran penting dalam mengawasi ini karena kita tidak ingin sebuah noda kecil merusak reputasi pesantren sebagai tempat yang aman. Ini sangat penting.”
Presiden berharap semua pelanggaran di pesantren akan ditangani melalui pengawasan yang ketat.
Sebagai organisasi induk pesantren, IPI memiliki jaringan yang terdiri dari 33 dewan wilayah dan sekitar 400 dewan cabang, kata Ketua Umum IPI, Abdul Muhaimin. Tujuan IPI adalah untuk memperkuat agama dan bangsa, dan memiliki misi yang Mandiri, Berdaya, dan Inovatif (Madain).
“Melalui pertemuan nasional IPI, kami berharap pesantren dapat menjadi kekuatan dinamis di wilayah masing-masing, menjadi pemandu dalam kehidupan masyarakat di era disrupsi, terutama dalam bidang agama. Pesantren juga diharapkan menjadi pertahanan dari penyebaran berbagai paham agama yang dapat merusak moral dan integritas bangsa,” kata Abdul Muhaimin.
Sejumlah orang penting hadir di acara tersebut, seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Forkopimda Jawa Timur, para ulama dari seluruh Jawa Timur, dan kepala pesantren dari berbagai daerah di Indonesia.
Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Robikin Emhas, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja dan Farhat Brachma, menghadiri Presiden sendiri.
 Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) 2023 di Surabaya, Jawa Timur, bahwa kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh individu di beberapa pesantren telah merusak citra institusi pendidikan.){kind=link}