Wanita Lebih Rentan Mengalami Masalah Tiroid, Ini Penjelasannya
Pakar Bedah Onkologi Memberikan Informasi Tentang Faktor Risiko Benjolan Tiroid pada Wanita
Dr. I Gusti N Gunawan W, Sp. B-Onk, menjelaskan bahwa hormon estrogen berperan dalam mengapa wanita lebih sering mengalami masalah tiroid, seperti benjolan pada leher, dibandingkan pria.
Penting untuk mengingat bahwa tidak semua benjolan di leher yang disebabkan oleh masalah kelenjar tiroid adalah ganas atau kanker. Benjolan ini biasanya berada di tengah dan bergerak ke atas saat pasien menelan.
Namun, Gunawan menyatakan bahwa benjolan pada leher akibat masalah dapat menjadi faktor risiko keganasan jika terjadi pada usia yang ekstrem, seperti di atas lima puluh tahun atau di bawah dua puluh tahun. Ini juga berlaku untuk benjolan pada laki-laki, meskipun lebih sering terjadi pada wanita. Kondisi ini mungkin meningkatkan risiko keganasan, tetapi hal ini harus bukti ysng kuat melalui pemeriksaan lebih lanjut.
Gunawan menyebutkan beberapa faktor risiko lainnya dalam hal kecurigaan kanker tiroid atau keganasan, seperti riwayat keluarga dan paparan radiasi jangka panjang di leher (terutama jika benjolan tumbuh cepat menyertai dengan gejala seperti suara serak, sesak, sulit menelan, sumbatan jalan napas, atau telah berobat tetapi tetap membesar).
Dokter akan memeriksa benjolan di leher pasien secara fisik untuk mengetahui seberapa besar dan apakah melibatkan kelenjar getah bening. Kecurigaan akan keganasan dapat meningkat jika nodul teraba dengan keras atau memiliki bagian tengah yang berbenjol-benjol.
Selain pemeriksaan fisik, dokter dapat meminta pasien menjalani pemeriksaan penunjang, seperti USG tiroid, untuk menilai kadar hormon tiroid dan untuk mengetahui apakah benjolan tersebut jinak atau ganas. USG tiroid juga melakukannya untuk melihat bagian belakang leher yang tidak dapat terlihat melalui pemeriksaan fisik.
Jika ada kecurigaan tambahan, pemeriksaan seperti CT-scan, MRI, rontgen toraks, dan endoskopi pita suara dapat terlakukan untuk mengevaluasi potensi pengaruh atau penyebaran pada organ lain. Semua langkah ini membantu dokter membuat diagnosis dan merencanakan pengobatan yang tepat.
