Wow! Indonesia Kini Punya Peta Canggih untuk Atasi Masalah Lahan dan Cetak Sawah
Pemerintah Indonesia kini memiliki peta canggih yang dapat memotret seluruh kondisi wilayah di Indonesia, yang diharapkan dapat menyelesaikan berbagai masalah mulai dari konflik lahan hingga reforma agraria dan cetak sawah. Peta ini dikenal sebagai Geoportal KSP 2.0, bagian dari Kebijakan Satu Peta (KSP), dan dapat diakses publik melalui Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN).
Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Muh Aris Marfai, menjelaskan bahwa peta canggih ini dirancang untuk mengatasi sebuah masalah tumpang tindih lahan, konflik agraria, dan ketidakpastian penggunaan lahan yang sering menjadi kendala dalam pembangunan nasional. “Kebijakan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut, yang selama ini sering menjadi hambatan signifikan dalam pembangunan,” kata Aris Marfai pada One Map Policy Summit 2024, Jumat (12/7/2023).
Menurut Aris, Geoportal KSP 2.0 kini dapat digunakan untuk berbagai sebuah isu strategis seperti reforma agraria, food estate, tata kelola perizinan sawit dan tambang timah, proyek strategis nasional, kawasan ekonomi khusus, dan cetak sawah. “Untuk kebijakan cetak sawah, misalnya, peta ini membantu mengidentifikasi wilayah yang sesuai, termasuk area yang harus ‘clean and clear’,” jelas Aris.
Aris juga menambahkan bahwa peta ini memungkinkan overlay berbagai data, seperti peta irigasi dan lahan baku sawah, untuk mendukung perencanaan infrastruktur dan penggunaan lahan secara efektif. “Ini adalah alat yang sangat fleksibel untuk berbagai keperluan strategis,” tuturnya.
Publik dapat mengakses peta ini berkat Peraturan BIG Nomor 3 Tahun 2024 yang melengkapi Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2023 tentang Kewenangan Akses untuk Berbagi Data dan Informasi Geospasial melalui JIGN.