YPA-MDR Membantu Sekolah Binaannya Mendapatkan Predikat Unggul dan Berkontribusi pada Perkembangan Pendidikan di Indonesia.
Untuk berkontribusi pada pengembangan pendidikan di Indonesia, Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA-MDR) telah mendorong sekolah binaannya untuk mendapatkan nilai unggul.
SMKN 1 Pandak, Kabupaten Bantul, adalah salah satu sekolah binaan Astra yang mendapatkan predikat unggul setelah dilakukan asesmen oleh YPA-MDR dan Politeknik Astra.
Gunawan Salim, Ketua Pengurus YPA-MDR, mengatakan pencapaian predikat sekolah unggul ini akan mendorong sekolah binaan untuk terus berprestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Untuk merayakan pencapaian ini, SMKN 1 Pandak telah mengadakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah memberikan gelar karya kewirausahaan untuk mendorong peserta didik untuk menjadi lebih berani. Selain itu, sekolah bekerja sama dengan mitra industri untuk menyediakan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri sehingga lulusan siap bekerja, setia, dan berkomitmen tinggi terhadap perusahaan.
Menurut Meiyun, kepala sekolah SMKN 1 Pandak, sekolah akan terus berkomitmen untuk kemajuan pendidikan. Sementara itu, Pitoyo Nugroho, Koordinator Bidang Tata Kelola Direktorat SMK, menyatakan bahwa kerja sama yang efektif antara berbagai pihak akan mempercepat peningkatan kualitas sekolah yang merata.
Astra melalui YPA-MDR terus berupaya menyediakan program pendidikan bagi sekolah binaannya yang mendukung kreativitas, berpikir kritis, dan pengembangan keterampilan kepemimpinan. Astra juga mendorong pengembangan kurikulum dan fasilitas modern untuk membuat pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa, yang memungkinkan mereka untuk unggul dalam berbagai bidang.
YPA-MDR akan terus mendukung kemajuan pendidikan Indonesia di wilayah tertinggal melalui pelatihan empat pilar: akademisi, karakter, seni budaya, dan kecakapan hidup yang inovatif, adaptif, dan berdampak. YPA-MDR telah memberikan pelatihan kepada 2.225 guru dan 30.491 siswa di 136 sekolah SD, SMP, dan SMK di 15 kabupaten di Indonesia hingga saat ini.
Upaya YPA-MDR ini sejalan dengan upaya Kemendikbudristek untuk mengubah pendidikan melalui Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada siswa yang berbakat dan berkarakter. Kurikulum Merdeka menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, sehingga guru diminta untuk membuat media pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
Menurut Aswin Wihdiyanto, Plt. Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Kemendikbudristek menggunakan Kurikulum Merdeka untuk mengubah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk menghasilkan siswa yang berkualitas dan berkarakter.