Jakarta – PT Honda Prospect Motor (HPM) memiliki alasan tersendiri mengapa belum berkenan membenamkan fitur atau teknologi keselamatan Honda Sensing pada generasi terbaru dari New Honda Brio sampai saat ini.
“Fitur atau teknologi itu memang berkaitan dengan keinginan dan juga target market itu sendiri, kalau ditambah dengan Honda Sensing, maka yang akan menjadi persoalan adalah harga. Honda Sensing itu berkisar (kalau tidak salah) Rp20 juta,” kata Direktur Penjualan, Pemasaran dan Inovasi Bisnis PT Honda Prospect Motor Yusak Billy pada acara peluncuran di Jakarta, Jumat (5/5).
Meski tidak dilengkapi dengan Honda Sensing, PT HPM meyakini bahwa kendaraan New Honda Brio ini sudah melakukan serangkaian uji coba keselamatan yang dapat dipercaya. Sehingga para konsumen dapat merasa tenang saat mengendarainya.
Honda New Brio sudah mendapatkan sertifikat resmi yang dapat dipercaya melalui Asean NCAP yang merupakan program penilaian independen terhadap kinerja keselamatan mobil penumpang yang dijual untuk kawasan Asia Tenggara dengan meraih bintang 4.
“Meski begitu, New Honda Brio ini sudah memiliki sertifikat Asean NCAP 4 bintang, 4 itu sudah sangat bagus,” ucap dia.
New Honda Brio yang baru saja diluncurkan ini masih dibekali dengan mesin 1.2L i-VTEC 4 silinder yang bertenaga 90 PS, yang merupakan terbesar di kelasnya, sekaligus hemat bahan bakar.
Selain itu juga transmisi 5 M/T dan CVT dengan Earth Dreams Technology, Tweeter Speaker, ECO Assist, serta fitur keselamatan seperti Dual Front SRS Airbags, struktur rangka G-CON + ACE, dan sistem pengereman ABS + EBD.
Untuk diketahui, Honda Brio sejak diluncurkan pada 2012 sebagai mobil entry level yang dirancang untuk anak muda dan first time buyer, memiliki penjualan yang cukup positif sejak 2020, 2022 dan berlanjut hingga kuartal pertama tahun 2023.
Tidak heran jika secara total, Honda Brio telah mencatat total penjualan lebih dari 500 ribu unit di Indonesia sejak awal diluncurkan hingga sekarang.