Anies Baswedan : Saatnya Memperkuat Komitmen Demokrasi
Bandung, Penjuru – Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, menggarisbawahi pentingnya momen pasca-pemilu seperti sekarang ini sebagai kesempatan untuk menguatkan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi.
“Dalam saat-saat seperti ini, kita harus memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai demokrasi, kedaulatan hukum, dan hak asasi manusia,” kata Anies dalam pidatonya pada sidang pemeriksaan pendahuluan PHPU Pilpres di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, pada hari Rabu.
Menurutnya, pemilihan umum yang diselenggarakan secara bebas, jujur, dan adil adalah fondasi yang memberikan legitimasi yang kuat pada pemerintahan yang terpilih. Namun demikian, Pilpres dan Pileg 2024 yang berlangsung pada 14 Februari 2024 lalu, menurutnya, tidak dilaksanakan sesuai dengan tiga prinsip tersebut.
“Independensi, yang seharusnya menjadi landasan utama dalam penyelenggaraan pemilu, telah terkikis oleh intervensi kekuasaan yang seharusnya tidak ada,” katanya.
Anies menyampaikan bahwa ada serangkaian penyimpangan yang menggores integritas pemilu tahun ini, termasuk penggunaan institusi negara untuk mendukung salah satu calon yang secara eksplisit tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Selain itu, ia juga menyoroti praktik intimidasi yang mengganggu serta penyalahgunaan bantuan-bantuan dari negara yang semestinya diberikan kepada rakyat, tetapi digunakan untuk kepentingan politik.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa intervensi bahkan mencapai pemimpin Mahkamah Konstitusi.
“Ketika pemimpin Mahkamah Konstitusi yang seharusnya menjadi pertahanan terakhir dalam menjaga prinsip-prinsip demokrasi terancam oleh intervensi, maka fondasi negara dan demokrasi kita berada dalam bahaya yang nyata,” tegas Anies.
Menghadapi penyimpangan tersebut, Anies bersama Tim Hukum Nasional dari Timnas AMIN akan menyampaikan bukti-bukti atas pelanggaran yang ia sebutkan kepada Majelis Hakim.
Pada akhir pidatonya, ia meminta Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga yang berani dan independen untuk menegakkan keadilan dan menjadi penjaga teguh nilai-nilai demokrasi.
“Kami memohon kepada hakim untuk menjalankan kebijaksanaan dan keadilan dalam setiap keputusan yang diambil, menjadi penjaga teguh nilai-nilai demokrasi, serta memastikan bahwa konstitusi tetap menjadi panduan utama dalam membangun masa depan bangsa yang lebih adil dan sejahtera,” pungkasnya.