Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta Menganjurkan UMKM untuk Memanfaatkan Pembayaran Digital untuk Menyasar Pasar Milenial.
Menurut Filianingsih Hendarta, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), UMKM dapat mengincar pasar konsumen milenial dengan menyediakan sarana pembayaran digital. “Kita tahu bahwa ke depannya, sebanyak 79 persen kaum muda sudah terbiasa dengan pembayaran digital. Jadi, jika pelaku UMKM tidak siap dengan pembayaran digital, maka mereka akan kehilangan pelanggan,” kata Filianingsih saat membuka acara Grebeg UMKM DIY 2023 di Yogyakarta pada hari Selasa.
Menurut Filianingsih, generasi milenial, yang terdiri dari individu berusia antara 24 dan 39 tahun, cenderung tidak membawa banyak uang tunai karena kecenderungan mereka untuk bertransaksi secara digital atau tanpa tunai. “Saya yakin bahwa kaum milenial, jika dompetnya diperiksa, mungkin hanya berisi sekitar Rp20 ribu.”
Akibatnya, Filianingsih mengatakan bahwa BI membantu UMKM menggunakan kanal pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). “UMKM dapat mengakses pembayaran digital melalui QRIS dengan sangat mudah, tanpa perlu peralatan khusus, hanya perlu menempelkan atau mengenakan stiker QRIS,” katanya.
Selain membantu bertransaksi secara digital, QRIS juga membantu UMKM mendapatkan kredit karena data pembayaran dapat digunakan sebagai penilaian kredit yang meningkatkan kepercayaan bank untuk memberikan kredit. “UMKM biasanya kesulitan dalam modal dan tidak memiliki agunan untuk mendapatkan pinjaman, tetapi jangan khawatir karena melalui QRIS, riwayat transaksi akan tercatat oleh bank.”
Menurut Filianingsih, BI terus mendukung pertumbuhan UMKM dengan mempertahankan tiga pilar utama, yaitu penguatan korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan peningkatan akses pembiayaan. Selain itu, BI juga mengembangkan strategi untuk meningkatkan kinerja ekspor UMKM dan mendukung digitalisasi UMKM dari hulu sampai hilir melalui program seperti “e-farming”, “e-commerce”, dan “e-financing support.”