Mulai Agustus 2023, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) akan melakukan Survei Kesehatan Indonesia untuk mengumpulkan data dari 586.000 rumah tangga di seluruh Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menekankan pentingnya pengembangan kesehatan yang terarah dan tepat sasaran saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Tingkat Pusat Survei Kesehatan Indonesia 2023 di Gedung Kemenkes RI, Jakarta, Selasa. Untuk mewakili situasi masyarakat Indonesia, diperlukan bukti yang sangat sensitif.
Tahun ini, Survei Kesehatan Indonesia (SKI), juga dikenal sebagai Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), dilakukan setiap lima tahun sekali. Riset ini telah menghasilkan banyak informasi yang dapat digunakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk menentukan bagaimana intervensi dapat dilakukan sesuai dengan target yang ditetapkan.
Dante menjelaskan bahwa Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN mengatur evaluasi pembangunan kesehatan. Data Riskesdas berfungsi sebagai dasar dan alat ukur untuk mencapai target RPJMN sebelumnya. Sebagai contoh, data Riskesdas sebelumnya berhasil menunjukkan bahwa angka kasus diabetes melitus akan turun dari sekitar 10% pada tahun 2018 menjadi 3-5 persen dari total populasi pada tahun 2022. Intervensi data khusus akan mengurangi angka ini.
Dia mengatakan bahwa survei dengan pendekatan yang lebih terarah perlu dilakukan pada sasaran tertentu karena peningkatan angka tersebut mencerminkan pola penyakit dalam masyarakat.
Menurut hasil tahun 2018, Kemenkes akan melakukan Survei Kesehatan Indonesia tahun ini dengan memasukkan pengukuran gizi ke dalam satu metode survei. Data yang dikumpulkan pada tahun 2023 akan menunjukkan status kesehatan masyarakat di tingkat nasional.
Perwakilan dari Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) di tingkat pusat, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menghadiri Rapat Koordinasi Teknis Survei Kesehatan Indonesia 2023. Selain itu, perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pakar ilmu kesehatan dari kalangan akademisi hadir untuk mengawasi dan memberikan nasihat tentang persiapan Survei Kesehatan Indonesia 2023, khususnya mengenai pemilihan variabel dan indikator yang akan digunakan.