Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) berusaha memasukkan masalah perubahan iklim ke dalam perencanaan jangka panjang.
“Kami tengah berusaha untuk menjadikan isu perubahan iklim sebagai bagian utama dari perencanaan jangka panjang. Dengan begitu, isu ini akan menjadi dasar dalam perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045. Jika tidak diintegrasikan dalam RPJPN, maka reaksi terhadap isu perubahan iklim akan menjadi respons semata tanpa adanya program kerja yang konkret.”
Pada acara Dialog Nasional Antisipasi Dampak Perubahan Iklim untuk Pembangunan Indonesia Emas 2045, yang diadakan secara virtual pada Senin (21/8) di Jakarta, pernyataan tersebut dikeluarkan.
Selain itu, Suharso Monoarfa menekankan masalah pendanaan yang terkait dengan pelaksanaan berbagai program yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan dan ketahanan iklim. Sebaliknya, dia menekankan bahwa beberapa pulau di Indonesia menghadapi masalah abrasi sekitar 4 meter per tahun, yang menunjukkan bahwa jika tidak ada tindakan pencegahan, kemungkinan tenggelam akan meningkat.
“Langkah pertama yang kami ambil adalah mengintegrasikan isu perubahan cuaca atau perubahan iklim dalam konteks perencanaan pembangunan jangka panjang,” katanya menjelaskan.
Kedua, Bappenas berusaha untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang masalah iklim. Salah satu cara untuk mengedukasi anak-anak dengan masalah perubahan iklim adalah dengan memasukkannya ke dalam kurikulum sekolah sejak dini.
Suharso menyatakan, “Jika mereka memiliki kepedulian, maka kesadaran terhadap isu iklim tidak akan memiliki batasan.” Tidak boleh ada perbedaan pengetahuan antara masyarakat, pemimpin daerah, dan kita sendiri. Akibatnya, kami menyarankan agar masalah perubahan iklim dipelajari sejak dini, bahkan di sekolah dasar.
Ketiga, Bappenas percaya bahwa membangun sistem peringatan dini untuk potensi bencana alam bergantung pada observasi yang kuat.
“Kesadaran terhadap isu perubahan iklim telah dimulai. Setidaknya, sekarang hampir semua orang memiliki ponsel pintar dengan aplikasi cuaca. Meskipun begitu, kesadaran mengenai pemanasan global masih belum merata,” kata Suharso.
Menteri PPN tersebut menegaskan komitmennya untuk menjadikan masalah perubahan iklim sebagai prioritas utama dalam perencanaan pembangunan nasional dan menekankan pentingnya kerja sama.