500 Nelayan di Kampung Laut, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Mendapat Pengetahuan Pasar Modal dari Perwakilan BEI Provinsi Jambi
500 nelayan di wilayah Kampung Laut, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menerima pelatihan pasar modal dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Provinsi Jambi.
Kegiatan ini telah dimulai sejak awal Juli lalu, kata Rena Novita, Kepala Perwakilan BEI Provinsi Jambi. Dari target 500 nelayan, 370 telah mendapatkan pelatihan pasar modal.
Ini adalah pendidikan pasar modal yang ditujukan terutama kepada masyarakat yang sangat miskin. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, tetapi juga untuk mengurangi investasi bodoh di masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat melalui pasar modal.
Rena menyatakan bahwa kegiatan pendidikan sudah berjalan dan masih berlangsung.
Selain itu, sebagai bagian dari edukasi pasar modal, BEI berencana mendirikan galeri investasi di wilayah tersebut. Galeri investasi ini akan berfungsi sebagai perpanjangan tangan BEI Jambi dan akan meningkatkan pemahaman masyarakat setempat tentang pasar modal.
Galeri investasi tersebut sedang dalam proses pengurusan administrasi dan dijadwalkan akan dibuka bulan depan.
Rena juga mengatakan bahwa dia menghadapi tantangan di lapangan saat mengajar nelayan. Salah satunya adalah bahwa masih ada nelayan yang belum memiliki rekening tabungan bank, meskipun rekening bank adalah persyaratan utama untuk memiliki rekening saham.
“Salah satu kendala yang kami hadapi adalah bahwa beberapa masyarakat juga tidak memiliki handphone android.”
BEI Jambi berharap 500 nelayan tersebut dapat direduksi dan berpartisipasi dalam pendirian galeri investasi. Galeri investasi ini tersedia bagi masyarakat yang ingin memiliki rekening saham dan belajar tentang pasar modal.
Untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kawasan wisata Kampung Laut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi telah memulai program ekosistem keuangan inklusif (EKI) di daerah tersebut. Program ini merupakan hasil kerja sama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang produk dan jasa keuangan, terutama di daerah pedesaan.