Bisakah Lemak dalam Makanan Bersantan Menyebabkan Diare?
Banyak menu dalam makanan dan minuman Indonesia yang menggunakan santan sebagai bahan utama, namun, setelah mengonsumsi makanan bersantan, beberapa orang mengalami ketidaknyamanan perut bahkan hingga diare. Pertanyaannya, apakah lemak santan menjadi penyebab diare? Ternyata, kandungan lemak yang tinggi pada santan, daging kelapa, dan minyak kelapa bisa memicu masalah pencernaan seperti diare.
Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama yang disebutkan oleh American College of Gastroenterology :
- Gangguan pencernaan lemak karena kadar enzim pankreas rendah.
- Gangguan penyerapan lemak akibat penyakit pada usus kecil.
Kedua masalah ini membuat tubuh kesulitan memproses lemak makanan, yang kemudian dapat memicu diare. Selain itu, bagi orang yang telah menjalani pengangkatan kantong empedu, konsumsi makanan tinggi lemak juga bisa menjadi pemicu diare.
Pasien disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 30 persen kalori harian dari lemak, dengan fokus pada makanan yang mengandung kurang dari 3 gram lemak. Namun, menurut ahli gizi Ika Setyani, konsumsi santan saat perut kosong juga dapat menyebabkan diare pada orang yang sensitif pencernaannya.
“Ada beberapa orang yang lebih sensitif jika buka puasa dengan makanan yang mengandung santan sehingga dapat menyebabkan diare, namun ada juga yang tidak mengalami masalah,” ujar Ika pada CNNIndonesia.com.
Kesimpulan :
Dampak konsumsi makanan bersantan terhadap kesehatan pencernaan, khususnya potensi terjadinya diare akibat kandungan lemak yang tinggi. Meskipun santan merupakan bahan yang lazim digunakan dalam berbagai hidangan tradisional, penting untuk memperhatikan sensitivitas individu terhadap pencernaan lemak tersebut. Dengan memahami risiko dan mengontrol asupan lemak dari makanan bersantan, kita dapat menjaga keseimbangan nutrisi dan mencegah kemungkinan terjadinya gangguan pencernaan.