Balikpapan – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi lima titik panas (indikator awal kebakaran hutan dan lahan) tersebar di Kaltim, sehingga semua pihak diajak waspada agar jumlah titik panas tidak bertambah.
“Sebanyak lima titik panas itu hasil pemantauan sepanjang Sabtu (20/5) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 Wita,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Ahad.
Sebaran lima titik panas ini pun sudah ia informasikan ke pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar mendapat tindakan lebih lanjut.
Empat hari sebelumnya, Selasa (17/5) pihaknya juga mendeteksi 12 titik panas di Kaltim, namun titik panas tersebut sudah padam setelah dilakukan penanganan oleh pihak terkait dan karena adanya hujan.
Sedangkan lima titik panas yang terpantau sepanjang Sabtu kemarin, merupakan titik panas baru yang muncul di lokasi yang berbeda dengan titik koordinat yang berbeda pula ketimbang hari sebelumnya.
Sebanyak lima titik panas ini tersebar di dua kabupaten, yakni di Kabupaten ada empat titik yang semuanya berada di Kecamatan Pulau Derawan, kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara satu titik berada di Kecamatan Muara Badak.
“Sebenarnya saat ini masih musim hujan, namun di sejumlah kawasan ada yang mengalami hari tanpa hujan dalam beberapa hari, sehingga kami mengimbau semua pihak selalu waspada dan harus saling menjaga agar tidak terjadi kebakaran hutan maupun lahan,” kata Diyan.*