Palu – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa yang berpusat di Taopa, Kabupaten Parigi, Sulawesi Tengah, dipicu akibat aktivitas pergerakan subsiksi lempeng Sulawesi.
“Gempa berada di darat terjadi sekitar pukul 13.02 WIB. Guncangan awal magnitudo 5,3 dan setelah dilakukan lalu parameter gempa diperbaharui kembali menjadi magnitudo 5,1,” kata Pengamat Meteorologi dan Geofisika BMKG Palu, Ratna, dihubungi di Palu, Selasa.
Ia menjelaskan dari hasil analisis dilakukan BMKG, gempa bumi ini tergolong gempa menengah akibat adanya aktivitas subsiksi lempeng Sulawesi dan memiliki mekanisme pergerakan oblique naik.
Episentrum gempa terletak pada koordinat 0,46° LU ; 121,05° BT 30 kilometer arah Tenggara Parigi Moutong atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Taopa, pada kedalaman 93 kilometer.
“Gempa dirasakan di Kabupaten Tolitoli dengan skala intensitas III-IV MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu, getaran juga dirasakan di Kabupaten Pohuwato dan Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” tutur Ratna.
Hingga kini, katanya, BMKG terus melakukan pemantauan bila sewaktu-waktu terjadi gempa susulan dan masyarakat di minta tetap tenang.
“Gempa tidak berpotensi tsunami, karena gempa berpusat di darat,” ujarnya.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau atau bangunan tua, serta perlu memeriksa memastikan bangunan tempat tinggal tahan terhadap guncangan, dan hingga kini belum ada informasi dilaporkan dampak kerusakan akibat gempa tektonik tersebut.
“Kami minta masyarakat selalu memperbaharui informasi disampaikan BMKG, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat,” kara Ratna.