BMKG Menganjurkan Masyarakat untuk Tetap Waspada terhadap Cuaca Ekstrem saat Pancaroba
Selama peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau orang untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrim.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menekankan bahwa cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, petir, angin kencang, dan bahkan hujan es, memiliki potensi besar terjadi selama musim peralihan, dalam keterangannya di Jakarta pada hari Senin.
Dwikorita menjelaskan bahwa selama periode ini, arah angin sangat berubah, yang dapat menyebabkan perubahan cuaca yang cepat dari panas ke hujan, dan sebaliknya. Secara umum, cuaca akan cerah di pagi hari, kemudian awan mulai muncul di siang hari, dan biasanya akan hujan menjelang sore atau malam.
Ia menyoroti bahwa awan Cumulonimbus (CB) biasanya muncul di pagi hingga menjelang siang, dengan bentuk yang menyerupai bunga kol dan warna abu-abu dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan menjadi gelap, berpotensi menyebabkan hujan, petir, dan angin.
Dwikorita juga mengingatkan bahwa hujan yang deras dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor. Oleh karena itu, ia memberikan peringatan khusus kepada orang-orang yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor untuk selalu waspada dan berhati-hati.
Menurut BMKG, sekitar 477 Zona Musim (ZOM), atau 68,2 persen dari total, akan memulai musim hujan 2023/2024 dari Oktober hingga Desember 2023.
Sekitar 385 ZOM, atau 55,1 persen, dari musim hujan diperkirakan terjadi dari Januari hingga Februari 2024.
Selama Musim Hujan 2023/2024, hujan diperkirakan normal di sekitar 566 ZOM (sekitar 80,9%). Hujan di atas normal di sekitar 69 ZOM (sekitar 9,9%) dan di bawah normal di sekitar 64 ZOM (sekitar 9,2%).
Dwikorita juga meminta kementerian, pemerintah daerah, dan institusi terkait untuk mempersiapkan diri untuk mengurangi kemungkinan bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama di daerah di mana cuaca akan lebih basah dari biasanya.
Selain itu, ia menekankan betapa pentingnya pemerintah daerah (Pemda) mendidik masyarakat tentang cara menghadapi bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan dan mematuhi peringatan dini.
Ditambahkannya, “Pemda dan sektor terkait juga diharapkan dapat menggunakan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai panduan dalam menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), guna mengurangi potensi kerugian akibat bencana hidrometeorologis.”