BNPB Menyiapkan Pembentukan Satgas untuk Penanganan Darurat Rabies
Letjen TNI Suharyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyatakan kesiapannya untuk menangani darurat rabies karena pengalaman Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku, yang juga melibatkan hewan. Suharyanto menjelaskan bahwa BNPB memiliki pengalaman menangani penyakit hewan seperti penyakit mulut dan kuku, dan pada masa lalu bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk melakukannya.
Suharyanto, yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku, mengatakan bahwa saat itu BNPB membentuk Satgas. Di hadapan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Kantor Kemenko PMK di Jakarta, dia berbagi pengalaman tersebut dalam Rapat Tingkat Menteri.
Suharyanto menjelaskan bahwa ada persyaratan untuk menangani penyakit mulut dan kuku. BNPB mengeluarkan status keadaan saat mereka terizinkan untuk menangani masalah tersebut. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anggaran dana siap pakai digunakan dengan benar.
Kepala BNPB menyatakan bahwa mereka memiliki dana yang dapat tergunakan & dapat membantu Kementerian yang relevan menangani rabies. Muhadjir Effendy juga menyatakan bahwa berdasarkan keputusan rapat. BNPB akan menetapkan status keadaan tertentu untuk menangani rabies darurat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Atas permintaan gubernur NTT. BNPB akan membentuk Satgas terpadu penanganan darurat dengan dana siap pakai untuk mendukung operasinya. Termasuk penambahan vaksin dan peralatan yang memerlukan untuk vaksinasi rabies. Langkah ini terambil setelah munculnya penyakit rabies di Provinsi NTT. Yang berasal dari gigitan anjing & telah membunuh banyak orang hingga 15 November 2023, menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
Dengan kesiapan BNPB dalam membentuk Satgas untuk menangani darurat rabies. Berharap upaya ini dapat memberikan solusi yang efektif dalam menanggulangi penyebaran penyakit dan melindungi masyarakat. Sejalan dengan pengalaman positif lembaga dalam mengatasi tantangan serupa di masa lalu.