Bolehkah Berinvestasi Menggunakan Uang Pinjaman?
Imbal hasil dan risiko dalam investasi selalu memiliki hubungan yang sebanding. Semakin besar tawaran imbal hasil, biasanya semakin tinggi pula risikonya, dan sebaliknya. Namun, pertanyaannya adalah: apakah aman untuk berinvestasi menggunakan uang pinjaman?
Ada banyak instrumen investasi yang dapat Anda pilih untuk mendukung rencana keuangan Anda, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Meminjam dana untuk investasi bukanlah hal yang salah jika Anda telah memahami tujuan dan risiko yang akan dihadapi.
Namun, bagi pemula yang belum berpengalaman dalam investasi, disarankan untuk tidak menggunakan uang pinjaman. Berikut adalah beberapa alasan mengapa:
Uang Pinjaman Bukan Uang Dingin
Penting untuk diingat bahwa uang yang dipinjam—baik dari pinjaman online, kartu kredit, kredit tanpa agunan, atau jenis kredit lainnya—merupakan utang yang harus dilunasi. Uang pinjaman bukanlah “uang dingin,” yaitu uang yang dapat Anda gunakan tanpa harus memikirkan kewajiban pengembaliannya.
Ketika Anda meminjam uang, Anda harus tahu bahwa ada kewajiban untuk mengembalikan dana tersebut beserta bunganya. Jika investasi yang dilakukan mengalami kerugian, ada kemungkinan besar aset-aset Anda yang lain akan terpengaruh.
Oleh karena itu, disarankan untuk berinvestasi menggunakan uang dingin—yaitu uang yang tidak dialokasikan untuk kebutuhan jangka pendek atau mendesak. Semua investasi mengandung risiko, dan Anda harus siap menanggung risiko tersebut tanpa mempengaruhi keuangan Anda yang lain.
Jika Anda tertarik untuk mempelajari investasi lebih dalam, Anda bisa mengikuti Kelas Cuan. Kelas ini dirancang untuk membantu Anda belajar investasi dari awal sehingga Anda dapat mengelola keuangan tanpa harus mengandalkan utang atau menguras tabungan.
Kelas Cuan akan diselenggarakan secara online pada 27 Juli 2024. Daftarkan diri Anda di sini untuk memulai perjalanan investasi Anda!