spot_img

BPOM Mengawasi Pengembangan Sorgum demi Ketahanan Pangan Indonesia

Date:

BPOM Mengawasi Pengembangan Sorgum demi Ketahanan Pangan Indonesia

Untuk menurunkan ketergantungan Indonesia pada beras sebagai sumber karbohidrat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengawasi dan mendukung pengembangan sorgum sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional melalui diversifikasi pangan.

Untuk memperingati Hari Pangan Sedunia tahun 2023, akan diadakan Sarasehan Jaminan Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan Olahan Berbahan Dasar Sorgum.

Penny K Lukito, kepala BPOM, menjelaskan bahwa sarasehan ini dimulai untuk mendukung pengembangan sorgum dari hulu hingga hilir. Oleh karena itu, sorgum akan dikonsumsi baik sebagai makanan segar maupun olahan. Ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mencapai ketahanan pangan di Indonesia.

Penny menekankan bahwa sangat penting untuk optimalisasi pengembangan sorgum di sisi hulu. Jika sumber daya dan kualitas bahan baku tidak memadai, pengembangan sorgum di sisi hilir akan terhambat.

Sebaliknya, jika pengembangan sorgum di sisi hulu berhasil tetapi tidak diikuti di sisi hilir, konsumsi masyarakat sorgum tidak akan optimal. Hal ini dapat berdampak pada harga dan kesejahteraan petani sorgum.

Penny mengatakan bahwa tugas BPOM tidak hanya menyediakan izin, tetapi juga membantu dalam tahap awal, seperti menerapkan standar mutu. Dalam hal sorgum yang agak baru, BPOM berkomitmen untuk mengawasi pengembangan dan izin dari sisi hilir.

Selain pengawasan, BPOM juga memberikan dana alokasi khusus sebesar sekitar Rp400 juta kepada pelaku usaha yang terlibat dalam pengembangan sorgum.

Karena cocok dengan iklim panas yang umum di banyak wilayah Indonesia, sorgum dianggap memiliki potensi untuk berkembang di Indonesia. BPOM mendorong para pelaku usaha dalam industri pangan olahan untuk memanfaatkan sorgum sebagai bahan baku. BPOM siap membantu para pelaku usaha, terutama Usaha Mikro Kecil (UMK) yang memproduksi produk olahan sorgum. BPOM siap memberikan bimbingan teknis, termasuk bimbingan tentang Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB).

Setelah mengikuti bimbingan teknis, diharapkan para peserta yang bekerja sebagai pengusaha makanan dapat menerapkan elemen keamanan pangan sepanjang proses produksi hingga distribusi produk makanan mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...