Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Menekankan Pentingnya Pembuatan Lubang Biopori untuk Mengatasi Banjir di Pemukiman
Menurut Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, pembuatan lubang biopori di pekarangan rumah adalah langkah penting untuk mengurangi kemungkinan banjir saat musim hujan tiba.
Menurut Tihar Sopian, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan masyarakat untuk memastikan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan adalah pembuatan biopori. Pembuatan biopori di halaman rumah dapat menurunkan kemungkinan banjir, meningkatkan kualitas air tanah, dan meningkatkan kesuburan tanah.
Lubang biopori membantu mempercepat penyerapan air hujan ke dalam tanah, yang dapat mengurangi genangan air yang sering menyebabkan banjir. Masyarakat juga dapat membantu mengurangi banjir melalui tindakan nonstruktural seperti pembuatan lubang biopori, sumur resapan komunal warga, penanaman pohon, dan penerapan budaya membuang sampah di tempatnya.
Pembuatan biopori di pekarangan rumah terdiri dari menyiram tanah yang akan digali, membuat lubang dengan bor tanah pada kedalaman dan diameter tertentu, dan melapisi lubang dengan pipa PVC yang telah dilubangi. Selanjutnya, sampah organik seperti rumput, daun, kulit buah, dan sisa tanaman lainnya dimasukkan ke dalam lubang, dan kemudian ditutup dengan kawat besi atau tutup pipa PVC yang telah dilubangi.
Selain itu, disarankan agar orang-orang secara teratur mengisi lubang biopori dengan sampah organik hingga penuh. Setelah itu, sampah tersebut dibiarkan selama tiga bulan untuk berubah menjadi kompos, yang dapat digunakan untuk memupuk tanaman di halaman rumah.
Menurut Ruta Ireng Wicaksono, Kepala DPUPR Kota Tangerang, pemerintah sedang membangun sistem pengendalian banjir di berbagai lokasi. Mencegah banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Diharapkan masyarakat juga berpartisipasi secara aktif dalam melakukan kerja bakti dan membersihkan lingkungan sekitar mereka.
Kerja bakti, seperti membersihkan sungai, parit, dan selokan, harus dilakukan sepanjang tahun, terutama sebelum musim hujan. Tujuannya adalah untuk menghindari luapan air hujan dan genangan air, yang dapat menyebabkan banjir. Persiapan yang matang untuk menjaga kebersihan lingkungan sangat penting untuk mengurangi masalah banjir.