Seorang praktisi kesehatan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dyah Sulistianingsih, mengatakan bahwa jumlah pasien diabetes tipe 2 telah meningkat sebesar 56% di seluruh dunia dalam tiga dekade terakhir.
“Sekarang terdapat peningkatan tren diabetes melitus tipe 2 yang melanda secara global sebesar 56%,” kata Dyah saat ditemui pada hari Jumat di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Jakarta.
Menurut ayah, yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam FKUI, pasien diabetes melitus yang berusia kurang dari 40 tahun adalah penyebab utama peningkatan jumlah pasien.
Selain itu, dia mengatakan bahwa ada 19,5 juta penderita diabetes tipe 2 di Indonesia saat ini, dan diperkirakan akan meningkat sebesar 150 persen dalam sepuluh tahun mendatang.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa 14,7% pasien diabetes di Indonesia berusia di bawah 45 tahun.
Dia juga menyatakan bahwa, dari tahun 2007 hingga 2018, terjadi peningkatan dua kali lipat di Indonesia dalam kasus diabetes melitus tipe 2 pada usia muda.
Menurut ayah, angka tersebut belum mencakup individu yang tidak menyadari bahwa mereka menderita diabetes, atau diabetes yang tidak didiagnosa.
Jumlah kasus diabetes yang belum didiagnosis enam kali lipat lebih tinggi dalam kelompok usia di bawah 40 tahun.
Dia menjelaskan, “Masalah yang ditakutkan adalah komplikasi, karena diabetes yang tidak didiagnosis tidak menunjukkan gejala apapun.”
Dyah menyatakan bahwa tren peningkatan jumlah pasien diabetes ini dapat dicegah melalui upaya bersama dari berbagai pihak, dimulai dari peraturan pemerintah, lebih banyak informasi nutrisi yang jelas,