Karlie Hanafi Kalianda, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), memberikan barang peninggalan bersejarah kepada Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru.
Karlie Hanafi menyatakan dalam suatu pernyataan di Banjarmasin pada hari Jumat bahwa peninggalan bersejarah tersebut terdiri dari dua item: gentong dan jam dinding kuno.
Karlie Hanafi secara langsung berbicara dengan M Taufik Akbar, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Lambung Mangkurat, bersama beberapa anggota stafnya, untuk menghibahkan benda-benda bersejarah ini.
Menurut Karlie Hanafi, jam dinding tua itu berasal dari keluarga Almarhum Tuan Guru Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, juga dikenal sebagai Datuk Kulampaian Martapura Kabupaten Banjar, yang menikah dengan seorang kapitan di Banjarmasin.
Istri Tuan Guru bernama Datu Gwat, atau Ang Gwat Nio, dan ibunda Karlie Hanafi, Ang Elsa Nio, adalah hubungan zuriat (keturunan) dengan Datuk Kulampaian. Kapitan disebut Kapitan Kodok atau Kapitan Sun Niang.
Karlie menceritakan bahwa banjir besar pernah terjadi di Martapura, tepatnya di Kampung Dalam Pagar. Saat itu, barang-barang milik keluarga Tuan Guru dikirim ke Banjarmasin, tepatnya ke Jalan Pecinan Laut (sekarang Jalan Kapten Piere Tendean), untuk disimpan.
Jam dinding bersejarah dari Dalam Pagar Martapura dibawa kembali setelah banjir, tetapi ayahanda almarhum dari ibunda Karlie Hanafi akhirnya memakainya.
Namun, orang tua angkat Karlie, Almarhum Iberamsyah, tinggal di Amuntai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Gentong kecil itu berasal dari mereka. Pada tahun 1975, Karlie menerima gentong itu.
Karlie mengatakan bahwa botol tersebut diperoleh dari penggalian Situs Candi Agung di Amuntai sekitar tahun 1970-an. Penelitian beberapa arkeolog menunjukkan bahwa botol tersebut berasal dari Dinasti Song pada Abad ke-3.
M Taufik Akbar, kepala UPTD Museum Lambung Mangkurat, mengucapkan terima kasih kepada Karlie karena telah menghibahkan barang bersejarah tersebut. Dia mengatakan bahwa artefak bersejarah ini akan dirawat, dijaga, dan dipamerkan agar orang dapat mengetahui dan menghargai nilai sejarahnya.