Fokus KKP pada Pengembangan Pengawasan dengan Memanfaatkan Teknologi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyatakan bahwa fokusnya saat ini adalah membangun sistem pengembangan pengawasan terintegrasi berbasis satelit. Salah satu tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat pusat pengendalian dan perintah KKP di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) dan zona ekonomi eksklusif Indonesia (ZEEI) dapat memantau sepenuhnya pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.
Menurut Adin Nurawaluddin, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP) KKP, tujuan utama adalah menciptakan pola pengawasan yang efektif. Sistem ini diharapkan akan mencegah penebangan laut yang perlu divalidasi melalui pengawasan pesawat terbang untuk mengidentifikasi pelanggaran.
Pada tahun 2023, KKP, melalui Ditjen PSDKP, telah berhasil menerapkan pengawasan berbasis teknologi melalui Integrated Surveillance System (ISS) terhadap 10.843 unit kapal perikanan yang memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) aktif. Ini diikuti oleh 3.476 proses pemasangan atau migrasi VMS dan 7.367 kapal yang dilengkapi dengan perangkat Sistem Pengawasan Kapal (VMS).
Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyiapkan anggaran sebesar 150 juta dolar untuk meluncurkan pesawat nirawak dan satelit nano yang mampu menyelam ke dalam perairan. Kesiapan program penangkapan ikan terukur (PIT) berbasis kuota didukung oleh tindakan ini.
Menurut Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan, peluncuran dua puluh satelit nano akan dimulai pada tahun 2024. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk tahun 2024 telah mencantumkan dana sebesar 150 juta dolar.
Dia menyatakan bahwa alat akan dipasang di seluruh kapal pengusaha dan nelayan kecil sebelum peluncuran satelit ini. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa seluruh kapal yang sedang beroperasi dapat diawasi dengan baik, yang akan memungkinkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan menjadi lebih efisien dan efektif.
 menyatakan fokusnya saat adalah bangun sistem pengembangan pengawasan terintegrasi berbasis satelit.){kind=link}