Ganjar Pranowo Menyikapi Perhatian Publik Terkait Tugas Dosen
Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut tiga, menanggapi perhatian masyarakat tentang kewajiban tugas dosen untuk melakukan 2 hal: mengajar dan melakukan penelitian, yang dapat berdampak pada kualitas penelitian yang dilakukan.
“Enggak, itu bisa di-manage (diatur) dengan baik. Pak rektornya bisa mengatur itu,” kata Ganjar pada hari Rabu di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta.
Sebelum ini, seorang pengguna media sosial dengan akun @ardisatriawan mengungkapkan kekhawatiran tentang peran ganda seorang dosen yang tampaknya menggabungkan pekerjaan tiga orang. Cuitan ini merupakan jawaban atas komentar yang dibuat oleh pengguna @aleamsbarra tentang apakah setiap dosen harus melakukan penelitian.
Tidak perlu. Akan lebih baik jika disebut “Tri Dharma Perguruan Tinggi” daripada “Tri Dharma Dosen”. Di universitas, ada bidang yang bertanggung jawab untuk mengajar, penelitian, dan pelayanan masyarakat. Bukan satu pekerjaan untuk tiga orang.
Ganjar menyatakan bahwa dia dan calon wakil presiden Mahfud Md akan meningkatkan alokasi anggaran penelitian dari 0,22 persen pada tahun 2022 menjadi minimal 1 persen PDB.
Selain itu, ia menyatakan keinginan untuk melibatkan para peneliti lokal, termasuk dari Institut Pertanian Bogor (IPB), untuk mencapai kedaulatan pangan nasional dengan menggunakan metode pintar distribusi, pertanian pintar, dan perahu pintar.
Ketika dia menghadiri “Food and Agriculture Summit III dan Dialog Calon Presiden RI 2024-2029” di IPB International Convention Center di Kota Bogor, Jawa Barat, pada hari Selasa (19/12), Gandar mengungkapkan niat ini.
Selain itu, Ganjar menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan IPB jika dia terpilih dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tahun 2024.
Dengan visinya untuk meningkatkan anggaran riset dan melibatkan para peneliti lokal, Ganjar Pranowo menegaskan komitmennya untuk menjawab sorotan publik terkait tugas dosen. Harapannya, implementasi kebijakan ini dapat mendukung kemajuan pendidikan dan riset di Indonesia, menciptakan lingkungan akademis yang berkualitas dan berdaya saing.