Hamas Menyebut Upaya Israel Mengusir Warga Palestina sebagai ‘Angan-angan’
Pada hari Senin, kelompok Hamas Palestina menanggapi pernyataan beberapa pemimpin Israel tentang pengusiran warga Palestina dari Gaza dengan menyebutnya sebagai “angan-angan yang tidak bisa diwujudkan.” Hamas mengklaim bahwa berkat “ketabahan dan perlawanan berani rakyat Palestina,” rencana tersebut tidak akan pernah terwujud.
Pernyataan Kelompok ini sebagai tanggapan atas pernyataan keras yang dibuat oleh beberapa pejabat Israel, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang meminta “evakuasi sukarela” warga Palestina dari Gaza dan meminta negara-negara lain untuk menerima mereka.
Hamas menantang “masyarakat internasional dan PBB untuk mengaktifkan hukum internasional” untuk mengatasi “sikap fasis ini, yang tidak lain adalah kejahatan perang.”
Pada 26 Desember, Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam pernyataan Israel tentang “evakuasi sukarela” warga Gaza dan meminta “posisi internasional untuk menghentikan kejahatan semacam itu.”
Dalam berita lain, dikabarkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendukung rencana “migrasi sukarela” warga Palestina yang tinggal di Gaza ke negara lain.
Sejak serangan lintas batas oleh kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober, Israel telah melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 21.978 warga Palestina—sebagian besar perempuan dan anak-anak—dan melukai 57.697 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Pada saat yang sama, Hamas melakukan serangan, termasuk tentara, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.
Dengan mengecam usaha Israel untuk mengusir warga Palestina sebagai ‘angan-angan,’ Hamas menekankan ketabahan dan perlawanan rakyat Palestina sebagai benteng pertahanan yang tak tergoyahkan. Pernyataan ini mencerminkan ketidaksetujuan kuat terhadap upaya pengusiran serta menggambarkan tekad untuk terus mempertahankan hak dan martabat rakyat Palestina di tengah konflik yang berkepanjangan.