Harapan Asosiasi Kesehatan : Sektor Kesehatan Menjadi Fokus Capres-Cawapres
Menurut Asosiasi Kesehatan dan Organisasi Profesi Bidang Kesehatan, yang merupakan anggota Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK), setiap calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang terpilih harus memprioritaskan sektor kesehatan.
Dalam Dialog Nasional KOMPAK dengan Capres dan Cawapres RI Tentang Pembangunan Kesehatan Indonesia yang akan diadakan di Jakarta pada Selasa, Moh. Adib Khumaidi, Koordinator KOMPAK, menyampaikan harapan. Ia menekankan bahwa dalam pembangunan kesehatan, indikator kesehatan masyarakat dan masalah kesehatan saat ini harus menjadi prioritas utama.
Adib mengatakan bahwa masalah kesehatan adalah salah satu faktor yang menyebabkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia rendah, dan dia mengatakan bahwa presiden dan wakil presiden terpilih harus memperhatikan masalah ini. Usia harapan hidup, angka kematian ibu dan bayi, masalah gizi, stunting, obesitas, dan angka kematian akibat penyakit menular dan tidak menular adalah beberapa poin tersebut.
Menurut Adib, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), “termasuk menyeriusi Framework Convention on Tobacco Control, atau FCTC, di mana hingga saat ini 181 negara telah menandatanganinya dan hanya lima negara yang belum, termasuk Indonesia.”
Adib juga mencatat beberapa masalah, seperti pelayanan kesehatan yang tidak merata, kekurangan sembilan jenis dokter yang seharusnya ada di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, dan masalah dengan vaksinasi lengkap anak. Presiden dan wakil presiden terpilih dianggap harus menangani masalah ini.
Adib dengan tegas menekankan bahwa masalah kesehatan harus menjadi prioritas dalam 100 hari pertama pemerintahan. Selain itu, ia mengucapkan terima kasih kepada para capres-cawapres dan tim yang berhasil dalam dialog tersebut. Dengan acara ini, KOMPAK berharap presiden dan wakil presiden terpilih memprioritaskan sektor kesehatan sebagai bagian penting dari rencana pemerintahannya.
Moh. Adib Khumaidi menyatakan bahwa KOMPAK siap menjadi mitra dalam sinergi dan kolaborasi.
KOMPAK sendiri adalah gabungan dari 19 institusi dan asosiasi profesi kesehatan, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan 15 asosiasi kesehatan dan organisasi profesi kesehatan lainnya.