Jakarta – Indonesia selaku tuan rumah mengakhiri persaingan di Piala Dunia Menembak atau ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023 dengan menempati posisi keenam.
Berdasarkan laman resmi ISSF, Senin, selama bersaing di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, mulai Jumat (27/1) hingga hari ini, Merah Putih mengoleksi dua emas dan empat perunggu.
Ketua Panitia Pelaksana ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023, Siswanto, mengatakan hasil ini menjadi awal yang baik dalam meningkatkan prestasi menembak di Indonesia.
“Kalau dibilang puas, kami puas. Tetapi tidak boleh puas dulu karena tujuan kami masih jauh. Kami ingin Indonesia menjadi juara dunia dan Olimpiade. Kami melihat prestasi ini membanggakan. Upaya pembinaan jangka panjang PB Perbakin di bawah pimpinan bapak Joni Supriyanto terlihat hasilnya,” kata Siswanto yang menjabat sebagai Ketua Harian PB Perbakin periode 2018-2022.
Indonesia sempat memiliki kesempatan menambah pundi-pundi medali setelah Fathur Gustafian dan Audrey Zahra Dhiyaanisa yang lolos ke putaran final perebutan perunggu nomor 50m rifle 3 posisi beregu campuran yang menjadi nomor terakhir perlombaan, hari ini.
Sayang, mereka gagal meraih medali setelah kalah dari Kazakhstan yang diwakili Yelizaveta Bezrukova dan Islam Satpaev dengan skor 7-17.
Alhasil Indonesia harus puas di posisi keenam dengan tetap meraih dua emas dan empat perunggu. Dua emas Merah Putih melalui Arista Perdana Putri Darmoyo/Muhammad Iqbal Raia Prabowo pada nomor 10m air pistol beregu campuran, dan Mohammad Hasan Busri/Trisnarmanto/Fathur Gustafiar yang turun pada nomor 50m rifle 3 posisi beregu putra.
Lalu perunggu dari Iqbal Raya di nomor 10m air pistol putra, Audrey Zahra Dhiyaanisa/Khairunnisa Salsabela/Masayyu Putri di nomor 10m air rifle beregu putri, Lily Sulistyadewi Tirthajaya/Rihadatul Asyifa /Arista Perdana Putri Darmono yang turun di nomor air pistol beregu putri, dan Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba, Audrey Zahra Dhiyaanisa, dan Diaz Kusumawardani pada nomor 50m rifle 3 posisi beregu putri.
Kazakhstan akhirnya menjadi negara peserta dengan medali terbanyak yakni tiga emas, lima perak, dan tiga perunggu. Sementara Swiss di urutan kedua dengan tiga emas, tiga perak, satu perunggu dan Hungaria di peringkat ketiga dengan tiga emas, dua perak.
Korea Selatan berada di urutan keempat dengan dua emas, dua perak, dan empat perunggu. Lalu Austria berada satu tingkat di atas Indonesia dengan mengoleksi dua emas, dua perak, tiga perunggu.
Indonesia selaku tuan rumah, kata Siswanto, mendapat apresiasi dari Presiden ISSF Luciano Rossi. “Karena memang Indonesia melaksanakan kegiatan World Cup dengan baik. Menurutnya (Luciano), olahraga menembak di Indonesia maju sekali,” pungkas Siswanto.