Jokowi : Masih Ada Bupati yang Belum Tahu Tingkat Inflasi di Daerahnya
Presiden Joko Widodo mengungkapkan kebiasaannya saat melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di tanah air. Hal ini diutarakan Jokowi ketika menghadiri upacara pembukaan Rapat Kerja Nasional XIV Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia Tahun 2024 yang berlangsung di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada Rabu (10/7/2024).
Dalam pidatonya, Jokowi menyoroti pentingnya pemahaman para kepala daerah terhadap kondisi ekonomi di wilayah mereka, khususnya terkait tingkat inflasi. “Sekarang kalau saya ke daerah pasti masuk pasar, bupati saya tanya inflasinya berapa bulan kemarin,” ujar Presiden. Namun, ia mengungkapkan kekecewaannya karena masih ada bupati yang belum bisa menjawab pertanyaannya dengan tepat. “Jadi kalau yang saya tanya nggak bisa jawab, mohon maaf, masih ada satu dua,” tambahnya.
Jokowi menekankan pentingnya informasi mengenai inflasi bagi para kepala daerah. Menurutnya, pemahaman yang baik tentang inflasi akan membantu mereka dalam mengambil kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas harga di daerah masing-masing. Oleh karena itu, Presiden meminta kepada para kepala daerah untuk lebih proaktif dalam menanyakan data inflasi kepada Bank Indonesia maupun Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). “Harga-harga pasti saya tanya, entah beras, bawang merah, cabai, yang sering naik kan barang-barang itu, yang lain relatif stabil,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga mencermati berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia dalam lima tahun terakhir. Ia menyebut periode tersebut sebagai waktu yang penuh tantangan dari berbagai aspek. “Sangat sulit, penuh tantangan,” katanya. Dari sisi kesehatan, Jokowi menyoroti pandemi Covid-19 yang telah memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Selain itu, dari sisi geopolitik, ia menyebut perang Rusia vs Ukraina dan Israel vs Palestina yang menyebabkan fluktuasi harga minyak dan pangan di pasar global.
Tidak hanya itu, Presiden juga menyoroti masalah lingkungan yang semakin memprihatinkan, seperti gelombang panas, El Nino, dan La Nina. Menurutnya, fenomena-fenomena tersebut menyebabkan berbagai krisis, mulai dari krisis kesehatan, krisis ekonomi, krisis pangan, krisis keuangan, hingga krisis kemanusiaan. “Ini menyebabkan banyak sekali krisis baik krisis kesehatan, krisis ekonomi, krisis pangan, krisis keuangan, dan krisis kemanusiaan,” ujarnya.
Namun demikian, Jokowi tetap optimis dan bersyukur bahwa Indonesia mampu bertahan dari berbagai hambatan dan tantangan yang ada. Ia mengapresiasi kerja keras semua pihak yang telah berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan kemajuan negara. “Tapi kita patut bersyukur bahwa negara kita mampu bertahan dari hambatan-hambatan, tantangan-tantangan yang ada,” lanjutnya.
Pidato Jokowi ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi para kepala daerah untuk lebih serius dalam memahami kondisi ekonomi di wilayah mereka. Dengan begitu, diharapkan mereka bisa lebih tanggap dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada, serta lebih efektif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka demi kesejahteraan masyarakat.