Menurut Wachyu Hari Haji, Kepala Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), program ini memiliki potensi besar untuk membuka kesempatan kerja bagi mahasiswa.
Program ini memberikan peluang emas bagi mahasiswa untuk memasuki dunia kerja, kata Wachyu. Dia mengatakan bahwa banyak siswa yang menyelesaikan program tersebut langsung diterima bekerja di perusahaan tempat mereka melakukan magang, dengan gaji yang lebih besar dari Upah Minimum Regional (UMR). Pernyataan ini dibuat oleh Wachyu selama wawancara pada hari Rabu di kantor Kemendikbudristek di Jakarta.
Program MSIB kelima saat ini sedang berlangsung. Pemerintah memasukkan program ini ke dalam gagasan Kampus Merdeka. Dengan 98 ribu mahasiswa yang mendaftar, program ini memiliki 51 ribu posisi terbuka.
Program ini menerima sekitar 36 ribu siswa setelah seleksi yang ketat. Menurut Wachyu, siswa MSIB berasal dari berbagai universitas di Indonesia. Karena program ini melibatkan pembelajaran selama satu semester penuh, siswa harus mendapatkan izin dari universitas dan izin dari orang tua. Izin ini kemudian akan dikonversi menjadi 20 satuan kredit semester (SKS).
Mahasiswa yang mendaftar harus minimal menyelesaikan semester keempat untuk program sarjana (S1) dan semester ketiga untuk program diploma (D3). Syarat lain adalah izin dari program studi dan orang tua.
Wachyu juga menjelaskan bagaimana perusahaan memilih program MSIB. Perusahaan yang ingin menampung mahasiswa magang harus mendaftar ke Kemendikbudristek terlebih dahulu. Setelah itu, Kemendikbudristek melakukan seleksi dengan meminta informasi tentang program magang dan aktivitas yang akan dilakukan oleh mahasiswa. Ini dilakukan untuk menjamin bahwa siswa akan mendapatkan pengalaman yang bermanfaat dan relevan dengan bidang studi mereka.
Wachyu mengatakan bahwa program MSIB memberikan manfaat kepada siswa dengan memberikan pengalaman kerja dan jaringan relasi yang bermanfaat. Program ini juga membantu perusahaan dengan meningkatkan nilai produk mereka. Magang memungkinkan perusahaan untuk menilai kemampuan mahasiswa selama enam bulan dan tidak perlu melatih karyawan baru.
Selain itu, selama program MSIB, Kemendikbudristek memberikan bantuan biaya hidup sebesar Rp2,8 juta per bulan kepada mahasiswa yang dinyatakan lolos program. Bantuan ini diberikan dua kali setiap semester dan telah melewati proses pemeriksaan oleh Kementerian Keuangan.
Salah satu upaya pemerintah Indonesia adalah program MSIB untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan dan pengalaman yang lebih baik untuk menghadapi dunia kerja yang kompetitif.