Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, terutama keluarga dengan pendapatan rendah, pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, telah meluncurkan inisiatif untuk menurunkan harga makanan.
Di Lebak pada hari Selasa, Bupati Iti Octavia Jayabaya menyatakan harapan bahwa gerakan pasar murah ini akan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Di seluruh Indonesia, gerakan pasar murah dilakukan secara bersamaan dengan tujuan mengontrol harga makanan dan menjamin ketersediaannya bagi masyarakat setempat.
Dalam gerakan tersebut, bahan pokok tersebut dijual dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasar. Misalnya, beras seharga Rp6 ribu/kg, gula pasir seharga Rp8 ribu/kg, minyak goreng seharga Rp12 ribu/liter, dan cabai seharga Rp20 ribu/kg.
Dia menyatakan, “Bupati Lebak menjelaskan bahwa gerakan pasar murah ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.”
Gelanggang Olahraga di Pasir Ona, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, adalah lokasi gerakan pangan murah di Kabupaten Lebak.
Pemerintah daerah telah berkomitmen untuk membantu orang-orang, terutama orang berpendapatan rendah, membeli barang agar mereka tidak terkena dampak lonjakan harga pasaran. Melaksanakan pasar murah dan operasi pasar adalah salah satu upaya yang dilakukan.
Dia juga menyatakan bahwa ketersediaan bahan pokok dapat dipenuhi dan inflasi dapat dikendalikan dengan pasar murah dan operasi pasar.
Gerakan pangan murah ini membantu banyak ibu rumah tangga di Rangkasbitung memenuhi kebutuhan bahan pokok mereka.
Seorang ibu rumah tangga bernama Esih (30) mengatakan, “Dengan biaya sebesar Rp100 ribu, kami dapat memenuhi kebutuhan pangan selama seminggu ke depan.”