spot_img

Kemendikbud Ristek Tanggapi Sorotan Terkait Rencana Nadiem Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris

Date:

Kemendikbud Ristek Tanggapi Sorotan Terkait Rencana Nadiem Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris

Sebuah unggahan yang diunggah oleh akun X @englishfess_ pada Selasa (23/4/2024) pukul 19.32 WIB, menimbulkan diskusi di kalangan warganet terkait rencana Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim yang akan mewajibkan pelajaran bahasa Inggris bagi siswa. Meskipun dalam unggahan tersebut tidak dijelaskan secara rinci jenjang pendidikan yang dimaksud dengan “siswa”, namun hingga Kamis (25/4/2024), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 2,1 juta kali, disukai lebih dari 67.000 akun, dan dibagikan lebih dari 8.900 kali. “FINALLY WAR IS OVER GUYS,” tulis pengunggah.

Penjelasan Kemendikbud Ristek

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo, menjelaskan bahwa kebijakan tersebut memang benar adanya. Kurikulum Merdeka melalui Permendikbud Ristek Nomor 12/2024 menetapkan bahwa mata pelajaran bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib mulai kelas 3 Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), atau satuan pendidikan lain yang sederajat. Namun, penekanannya bukan hanya pada pengetahuan tata bahasa atau grammar, melainkan lebih kepada penggunaan ini untuk keperluan praktis seperti komunikasi dan pemahaman informasi. Implementasi kebijakan ini tidak akan langsung terjadi pada tahun ajaran 2024/2025, tetapi akan dimulai pada tahun ajaran 2027/2028. Anindito menyatakan bahwa pemerintah daerah dan sekolah akan diberikan waktu untuk melakukan persiapan yang dibutuhkan.

Alasan Kemendikbud Ristek Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris

Alasan di balik kebijakan wajibnya pelajaran bahasa Inggris ini, menurut Kemendikbud Ristek, adalah karena hampir semua negara di Asia Tenggara telah mewajibkan pelajaran bahasa Inggris sejak tingkat dasar. Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan tersebut yang belum menerapkan kewajiban tersebut. Selain itu, kemampuan berbahasa Inggris tidak hanya dipandang sebagai kemampuan berbahasa semata, tetapi juga sebagai modal penting untuk pembelajaran sepanjang hayat. Bahasa Inggris, baik secara historis maupun saat ini, tetap menjadi bahasa utama dalam komunitas ilmiah, dan sebagian besar pengetahuan ilmiah modern disajikan dan ditulis dalam bahasa tersebut. Akses terhadap sumber belajar dan pengetahuan juga lebih mudah jika memahami bahasa Inggris.

Anindito menekankan bahwa kecakapan berbahasa Inggris juga penting untuk berkomunikasi dan berkolaborasi di tingkat regional dan internasional. Dengan demikian, kebijakan wajibnya pelajaran ini di tingkat dasar diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam bahasa tersebut serta membuka pintu akses ke ilmu pengetahuan dan sumber belajar yang lebih banyak lagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...