Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Tekankan Pentingnya Program Literasi di Perpustakaan
Suharti, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menggarisbawahi peran penting perpustakaan dalam mengembangkan program literasi masyarakat. Ia mengatakan bahwa perpustakaan harus lebih dari sekadar tempat penyimpanan buku; perpustakaan juga harus menjadi wadah untuk menggerakkan program-program literasi.
Suharti mengungkapkan ini dalam acara Sosialisasi Akreditasi dan Aplikasi Sistem Penilaian Akreditasi Perpustakaan Indonesia (SiPAPI). Ia menjelaskan bahwa sosialisasi akreditasi perpustakaan adalah kesempatan penting bagi berbagai pihak, termasuk pimpinan unit kerja, perguruan tinggi, pustakawan, dan pemangku kepentingan perpustakaan, untuk mempersiapkan diri dalam proses akreditasi perpustakaan.
Kemendikbudristek juga telah mengeluarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor 20 Tahun 2023 yang berisi tentang Sumber Informasi Pendukung Program Pembelajaran bagi Satuan Pendidikan. Edaran ini bertujuan memudahkan masyarakat mengakses berbagai bahan bacaan berkualitas secara gratis melalui sumber daya yang disediakan oleh Kemendikbudristek dan Perpusnas.
Indonesia memiliki 164.610 perpustakaan, termasuk 558 perpustakaan perguruan tinggi yang sudah terakreditasi dan 1.499 perpustakaan yang belum terakreditasi. Selain itu, ada 6.552 perpustakaan khusus, di mana 179 di antaranya sudah terakreditasi dan 6.373 belum.
Suharti berharap semua pengelola perpustakaan di lingkungan Kemendikbudristek dapat mengikuti proses akreditasi perpustakaan, sehingga dapat meningkatkan literasi masyarakat. Adin Bondar, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), juga menegaskan bahwa perpustakaan memiliki peran baru sebagai ruang publik untuk meningkatkan keterampilan hidup, berbagi pengalaman, dan berdiskusi, terutama di perguruan tinggi. Kemendikbudristek dan Perpusnas berkolaborasi untuk mendorong semua perpustakaan mencapai standar nasional perpustakaan dalam menghadapi perubahan paradigma ini.