Kemenhub : Indonesia Salah Satu dari 5 Negara Penyumbang Pelaut Terbesar
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 1,4 juta pelaut Indonesia yang tersebar di berbagai negara, menjadikan Indonesia salah satu dari lima negara terbesar dalam menyumbangkan pelaut di dunia.
“Dalam upaya untuk mempertahankan keunggulan pelaut Indonesia, langkah-langkah konkret seperti investasi dalam pendidikan dan pelatihan serta kepatuhan terhadap standar internasional perlu diterapkan secara aktif,” kata Kepala Subdirektorat Kepelautan, Kemenhub, Kapten Maltus Jackline Kapistrano dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Senin.
Saat membuka acara Bimbingan Teknis Pengawasan Penyelenggaraan Diklat Kepelautan di Bogor, Jawa Barat, Kapistrano menjelaskan bahwa pelaut adalah individu yang memiliki kualifikasi dan keterampilan sebagai awak kapal.
Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi bagi pelaut diatur dalam konvensi internasional Standar Pelatihan, Sertifikasi, dan Pengawasan untuk Pelaut (STCW) 1978, dengan amendemen tahun 2010, yang telah diratifikasi melalui Keputusan Presiden Nomor 60 Tahun 1986.
Oleh karena itu, Kapistrano menekankan pentingnya peran pendidikan dan pelatihan kepelautan dalam mendukung Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan kontribusi besar terhadap industri maritim global.
Kapistrano menambahkan bahwa saat ini terdapat 101 lembaga diklat kepelautan di Indonesia, termasuk sekolah tinggi, politeknik, akademi, SMK, dan pusat pelatihan. Lembaga-lembaga ini memiliki peran besar dalam membentuk etika dan budaya kerja pelaut Indonesia yang diakui secara global.
Untuk memastikan kualitas pendidikan dan pelatihan kepelautan, Kemenhub melalui Direktorat Perkapalan dan Kepelautan terus melakukan pembinaan dan pengawasan dengan melakukan audit surveilans terhadap delapan standar penyelenggaraan diklat kepelautan.
Kapistrano mengajak semua pihak untuk berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada para pelaut, karena mereka adalah tulang punggung industri maritim dan keberhasilan mereka adalah kunci kejayaan maritim Indonesia.
Acara Bimbingan Teknis ini diikuti oleh 102 peserta yang terdiri dari perwakilan lembaga diklat kepelautan yang telah mendapatkan pengesahan. Materi Bimbingan Teknis disampaikan oleh enam narasumber yang berasal dari berbagai instansi Kementerian Perhubungan, asosiasi, dan serikat pekerja.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi peningkatan kualitas dan kepatuhan lembaga diklat kepelautan di Indonesia serta mendukung kejayaan maritim Indonesia,” tambahnya.