Kepala BNN RI Meresmikan Museum Anti Narkotika Pertama di Indonesia
Pada hari Senin, museum anti narkotika di lantai tiga kantor pusat Badan Narkotika Nasional (BNN) RI di Kramat Jati, Jakarta Timur, diresmikan oleh Komjen Pol Petrus Reinhard Golose, kepala BNN.
Setelah berbicara kepada media setelah peresmian di Jakarta, Petrus mengatakan, “Pagi ini kita meresmikan museum anti narkoba. Jadi ini adalah museum anti narkoba yang menunjukkan bagaimana kemenangan melawan narkoba, kemenangan dari BNN khususnya, dan seluruh pemangku kepentingan dalam perang melawan narkoba.”
Museum anti narkoba yang digagas oleh Petrus diberi nama Pranidha Ranajaya Ghanavara, yang berarti “tempat yang mewakili wajah BNN atas kemenangan-kemenangan dalam mengentas narkoba.” Petrus menjelaskan bahwa museum ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan bahkan di negara-negara ASEAN, yang menampilkan ruang anti narkoba.
Museum ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang sejarah Indonesia dalam memerangi narkoba dan upaya BNN untuk menghentikannya. Selain itu, museum akan terus memperbarui artefak dan dokumen untuk memberikan masyarakat informasi terbaru tentang upaya pengentasan narkoba.
Petrus berkata, “Konsepnya adalah museum pintar sehingga kita terus memperbarui informasinya.” Bukan hanya artefak, tetapi juga dokumen dari zaman sebelum BNN dan sekarang. Sangat bagus sebagai tempat pembelajaran, terutama untuk generasi muda.
Mantan kepala BNN, Ahwil Luthan, dan Togar M. Sianipar, mantan Kepala Pelaksana Harian BNN, juga hadir pada peresmian tersebut. Ahwil menyatakan bahwa museum ini memiliki peran penting dalam memerangi narkotika di Indonesia dan juga dapat berfungsi sebagai tempat pembelajaran yang bagus.
Togar juga mengatakan bahwa penyalahgunaan narkoba dapat ditekan sepenuhnya jika mendapatkan dukungan dari semua pihak dalam masyarakat. Ia mengutip istilah “bangsa dalam senjata”, yang berarti bahwa seluruh bangsa harus bersatu dalam perang melawan narkoba, seperti yang dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Museum anti narkoba ini telah dibuka secara resmi untuk umum dan terdiri dari semua bagian BNN. Ini termasuk kesekretariatan, inspektorat utama, pemberantasan, pencegahan, rehabilitasi, pemberdayaan masyarakat, hukum dan kolaborasi, laboratorium narkoba, pusat penelitian data dan informasi, dan pusat pengembangan sumber daya manusia.
Museum digital ini menampilkan 457 artefak bernilai sejarah dan video mengenai BNN. Pembangunan museum akan dimulai dalam waktu satu bulan dan akan selesai pada Oktober 2023.