KKP Menegaskan Prioritas untuk Menuntaskan Sejumlah Program pada 2024
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan fokusnya pada penyelesaian sejumlah program prioritas tahun 2024 yang terkait dengan kebijakan ekonomi biru.
Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto, mengatakan bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, dan Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, sedang berupaya menyelesaikan program-program prioritas tersebut sebelum masa bakti tahun ini berakhir.
Pada tahun ini, KKP menargetkan berbagai pencapaian, antara lain produksi perikanan mencapai 30,85 juta ton, pertumbuhan PDB perikanan 5-6 persen, dan nilai ekspor hasil perikanan mencapai 7,20 miliar dolar AS. Selain itu, KKP juga menargetkan peningkatan nilai tukar nelayan dan pembudi daya ikan, rasio ekspor ikan, produksi garam, dan konsumsi ikan per kapita.
Selain itu, KKP juga memiliki target untuk luas kawasan konservasi laut, penyelesaian penataan ruang laut dan zonasi pesisir, serta proporsi tangkapan ikan yang berbeda dalam batas biologis yang aman.
Tahun ini, KKP mendapatkan anggaran sebesar Rp7,1 triliun dan akan memulai pengadaan satelit nano untuk pemantauan dan pengawasan perairan Indonesia, serta penyusunan Ocean Accounting dan Ocean Big Data. Implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur (PIT) juga sedang disiapkan.
Program pengembangan perikanan budi daya di laut pesisir dan di darat yang berkelanjutan juga akan tetap dilakukan dengan revitalisasi dan pembangunan modeling kampung budi daya, pengembangan bahan baku pakan lokal, peningkatan nilai produksi dan akses pasar, serta penguatan DM dan regulasi serta pengawasan.
Dengan tekad yang kuat dan fokus pada pencapaian program-program prioritas, KKP bertekad untuk menjadikan industri kelautan dan perikanan Indonesia semakin berkembang dan berkelanjutan di tahun 2024.