Komnas Perempuan Menegaskan Pentingnya Kerjasama Banyak Pihak dalam Penghapusan Praktik P2GP
Satyawanti Mashudi, anggota Komnas Perempuan, menekankan betapa pentingnya kerja sama antara berbagai pihak, organisasi dan bagian masyarakat yang berfokus pada Hak Asasi Manusia (HAM), kesetaraan gender, dan pendidikan seksual komprehensif untuk menghapus Perlukaan dan Pemotongan Genitalia Perempuan (P2GP) atau sunat perempuan.
Saat dihubungi di Jakarta pada hari Senin, Satyawanti Mashudi menyatakan bahwa dorongannya untuk menghapus P2GP harus dilakukan secara sistematis dan terkoordinasi dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan elemen masyarakat yang peduli terhadap HAM, kesetaraan gender, pendidikan seksual komprehensif, serta memperhatikan kebutuhan perempuan dan anak perempuan yang menjadi korban praktik tersebut.
Selain itu, ia menyatakan bahwa PBB telah berkomitmen untuk menghapus praktik P2GP secara global sejak tahun 2016. Target penuh ini sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama Tujuan 5 mengenai Kesetaraan Gender, dengan tema global Ending Female Genital Mutilation By 2030.
Menurut Satyawanti Mashudi, prevalensi P2GP telah menurun di seluruh dunia selama tiga puluh tahun terakhir, menurut data PBB.
Dia menyatakan bahwa saat ini hanya sepertiga dari jumlah anak perempuan yang berisiko mengalami P2GP dibandingkan 30 tahun yang lalu.
Namun, penurunan P2GP tersebut dianggap lambat, diantaranya disebabkan oleh konflik bersenjata, perubahan iklim, dan wabah penyakit.
“Pada tahun 2024, hampir 4,4 juta anak perempuan, atau lebih dari 12.000 setiap hari, masih berisiko mengalami praktik ini di seluruh dunia. Jika upaya untuk mengakhirinya tidak ditingkatkan secara signifikan, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 4,6 juta pada tahun 2030.”
Dengan dorongan kerjasama yang kokoh antara berbagai pihak dan komitmen yang kuat untuk menghadapi tantangan ini secara bersama-sama, diharapkan praktik Perlukaan dan Pemotongan Genitalia Perempuan (P2GP) dapat segera dihapuskan, membuka jalan menuju masa depan yang lebih aman dan adil bagi perempuan di seluruh dunia.