Langkah yang Perlu Diambil saat Rekening Menerima Transfer Dana yang Salah
Bandung, Penjuru – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengungkap modus penipuan baru yang melibatkan transfer dana salah ke rekening korban. Modus ini umumnya dilakukan oleh pinjaman online ilegal. OJK menyatakan bahwa korban sering kali mendapati transfer dana yang tak terduga ke rekening mereka. Kemudian, pelaku akan menghubungi korban dan mengklaim bahwa telah terjadi kesalahan transfer. Selanjutnya, mereka meminta korban untuk mengembalikan dana tersebut.
Segera lapor bank
Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sarjito, menekankan pentingnya melaporkan ke bank segera setelah menerima transfer dana yang salah sebelum melakukan pengembalian kepada pihak yang mengklaim sebagai pemilik dana tersebut. “Pengaduan semacam itu telah kami terima di OJK, dan kami telah meminta penerima transfer salah untuk segera menghubungi bank. Namun sebenarnya, kemungkinan hal semacam itu terjadi sangatlah kecil,”. Sarjito juga mengingatkan bahwa pinjaman online ilegal yang mentransfer dana tanpa akad terlebih dahulu dapat melanggar hukum dan berisiko bagi pihak yang terlibat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya segera melapor ke bank jika mengalami kejadian serupa.
Modus penipuan salah transfer yang banyak dilakukan
Sementara itu, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSREC, Dr. Pratama Persadha, menjelaskan bahwa modus penipuan dengan transfer dana salah sebenarnya bukanlah hal baru. Sejak tahun 2022, telah banyak penipuan yang menggunakan modus serupa. “Penipuan dengan modus salah transfer biasanya melibatkan penggunaan data pribadi korban untuk mengajukan pinjaman online,” ungkapnya kepada Kompas.com pada Rabu (6/3/2024). Pratama menjelaskan bahwa setelah dana pinjaman online ditransfer, pelaku akan menghubungi korban dengan berbagai dalih, seperti mengklaim kesalahan transfer karena kesalahan pengisian nomor rekening, pura-pura sebagai pihak bank yang melaporkan kesalahan sistem, atau mengaku sebagai anggota kepolisian yang menyatakan bahwa dana tersebut terlibat dalam tindak kriminal.
Hal yang perlu dilakukan saat menerima salah transfer
Pratama menyarankan beberapa tindakan yang dapat dilakukan ketika menerima transfer dana yang salah. Pertama, jika sumber transfer tidak diketahui, jangan menarik atau menggunakan dana tersebut. Selain itu, jangan langsung percaya jika ada pihak yang mengklaim kesalahan transfer dan segera hubungi layanan pelanggan bank terkait untuk mendapatkan informasi tambahan. Korban juga dapat membuat laporan kepolisian tentang transfer yang tidak diinginkan untuk menghindari potensi tindak kriminal. Selanjutnya, hindari membuka link atau file yang dikirimkan oleh pelaku karena dapat mengandung malware yang mengancam keamanan data.
Pratama juga menyoroti faktor-faktor yang memungkinkan penipuan semacam ini terjadi, termasuk bocornya data pribadi. Pelaku penipuan dapat mengumpulkan data pribadi korban dari berbagai sumber, termasuk dark web, jual-beli data perbankan, atau salinan formulir pendaftaran kartu kredit yang dapat ditemukan di pusat perbelanjaan. Dengan menggunakan data yang diperoleh, pelaku dapat membuat identitas palsu dan mengajukan pinjaman online menggunakan identitas tersebut serta nomor rekening korban.
Pratama menegaskan kembali pentingnya melaporkan transfer dana yang salah kepada bank terkait untuk mencegah penipuan semacam ini terjadi lebih lanjut.