Luis Rubiales secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) setelah menerima kritik pedas atas insiden mencium bibir pesepak bola putri Spanyol, Jenni Hermoso, selama upacara kemenangan Piala Dunia Wanita 2023. Keputusan ini datang setelah FIFA menggantung Rubiales dari jabatannya selama 90 hari dan tuduhan pelecehan seksual dan pemaksaan diajukan terhadapnya oleh jaksa penuntut umum Spanyol.
Menurut laporan dari AFP pada hari Senin, Rubiales telah mengirim surat pengunduran diri kepada presiden sementara federasi setelah mendapat sanksi dari FIFA. Dia juga menjelaskan alasan pengunduran dirinya dalam sebuah wawancara di televisi, di mana ia mengatakan, “Saya akan (mengundurkan diri), ya, karena saya tidak bisa melanjutkan pekerjaan saya.” Dia juga merinci bahwa keluarga dan teman-temannya telah mendukung keputusannya ini dan menasihatinya untuk menjaga martabatnya dan melanjutkan hidupnya.
Insiden mencium Hermoso oleh Rubiales terjadi pada upacara penyerahan medali setelah Spanyol memenangkan Piala Dunia Sepak Bola Putri di Sydney pada tanggal 20 Agustus. Setelah ia menolak untuk mundur, FIFA memberikan suspensi sementara selama 90 hari, sementara jaksa penuntut umum Spanyol memulai penyelidikan atas tuduhan pelecehan seksual dan pemaksaan.
Jenni Hermoso, seorang gelandang putri berusia 33 tahun, secara resmi mengajukan pengaduan ke Pengadilan Nasional Spanyol pada tanggal 5 September, menuduh Rubiales melakukan pelecehan seksual.
Selain mengundurkan diri sebagai Presiden RFEF, Rubiales juga mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Wakil Presiden Badan Sepak Bola Eropa (UEFA). Dalam pernyataannya, ia menyatakan bahwa setelah sanksi yang diberikan oleh FIFA dan prosedur hukum yang masih berlangsung, ia tidak akan dapat kembali ke jabatannya. Dia juga menekankan bahwa ia tidak ingin sepak bola Spanyol dirugikan oleh “kampanye yang tidak proporsional” terhadap dirinya.
Rubiales telah mengklaim bahwa insiden ciuman itu terjadi atas dasar suka sama suka, tetapi tindakan tersebut telah menciptakan polemik besar dan menimbulkan berbagai reaksi di seluruh dunia.