Menteri Desa : Kontribusi Akurasi Data Pendamping Desa Mendorong Perkembangan Pembangunan Desa
Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), mengatakan bahwa laporan pendamping desa atau tenaga pendamping profesional (TPP) sangat penting untuk kemajuan pembangunan desa.
Di Jakarta, Senin, Mendes PDTT menyatakan bahwa peran tenaga pendamping profesional (TPP) sangat penting karena kontribusinya di lapangan sangat penting dalam pelaksanaan setiap kebijakan yang diterbitkan oleh Kemendes PDTT dalam rangka pembangunan desa.
Pendes PDTT percaya bahwa peran strategis pendamping desa akan meningkat seiring dengan pertumbuhan industri ekonomi lokal, yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Data yang disampaikan oleh pendamping desa harus akurat, dipantau, dan diterapkan sesuai dengan masalah dan kebutuhan warga desa di lapangan, sehingga kemajuan pembangunan desa dapat dicapai.”
Menurut Abdul Halim Iskandar, status Desa Mandiri telah meningkat sebanyak 11.282 desa dari 174 desa pada tahun 2014–2023.
“Gus Halim” menekankan bahwa seiring dengan peningkatan status pembangunan desa, peran pendamping desa semakin dibutuhkan. Ia juga menyatakan bahwa Kemendes PDTT saat ini terus mempercepat pembangunan transmigrasi berbasis kawasan dalam sistem yang konsisten.
Gus Halim mengatakan bahwa pembangunan transmigrasi ini memerlukan keterlibatan badan usaha untuk membangun wilayah tersebut, terutama dalam hal sistem kelistrikan. Dia berpendapat bahwa pengembangan ini akan memberikan manfaat besar bagi ekonomi setempat di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, termasuk pembangunan fasilitas pendinginan, pengolahan hasil pertanian, dan telekomunikasi.
Saat ini, 33 kawasan transmigrasi berada dalam kategori Mandiri, 12 kawasan dalam kategori Berkembang, dan tujuh kawasan dalam kategori Berdaya Saing.
Menurutnya, RPJMN 2020–2024 menetapkan target revitalisasi untuk 52 kawasan dari 152 kawasan transmigrasi di Indonesia. Nilai indeks rata-rata kawasan transmigrasi tersebut telah meningkat dari 48,74 persen poin menjadi 57,50 persen poin.