Menteri Ketenagakerjaan : Revitalisasi Pelatihan Vokasi sebagai Terobosan Peningkatan SDM
Revitalisasi pelatihan vokasi adalah langkah terobosan pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Menaker Ida Fauziyah menyatakan tiga keuntungan penting dari revitalisasi pelatihan vokasi dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Senin. Pertama, pendidikan vokasi lebih singkat daripada pendidikan formal. Kedua, pelatihan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan berbasis permintaan. Ketiga, pelatihan vokasi inklusif karena mencakup berbagai kelompok masyarakat dan dapat digabungkan dengan program jaring pengaman sosial lainnya.
Dalam peresmian Gedung Vokasi Kemnaker, yang terletak di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kaveling 44, Jakarta Selatan, pada hari Minggu, 15 Oktober, dia menyatakan bahwa ketiga keunggulan ini dapat menjadi solusi bagi tenaga kerja Indonesia yang sebagian besar adalah lulusan SD-SMP.
Menurut Menaker Ida Fauziyah, inisiatif pemerintah, seperti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022, untuk mencapai SDM Unggul menuju Indonesia Emas 2045, mendorong revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.
Dia menyatakan bahwa tujuan dari perpres ini adalah untuk meningkatkan akses, kualitas, dan relevansi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Dalam kesempatan ini, Ida berharap Gedung Vokasi Kemnaker akan membuat layanan lebih mudah bagi masyarakat dan pemangku kepentingan. Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas akan menggunakan Gedung Vokasi ini.
Dia berharap bahwa program pelatihan vokasi akan lebih mudah diakses oleh masyarakat umum dan para pemangku kepentingan dengan adanya gedung vokasi ini.
Untuk menyambut bonus demografi yang besar, pendidikan dan pelatihan vokasi harus mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja, kata Ida Fauziyah sebelumnya.
Menurut Ida Fauziyah, pendidikan dan pelatihan vokasi harus mampu menjawab kebutuhan pasar kerja yang sangat dinamis karena populasi yang sangat produktif memerlukan kompetensi untuk dapat memasuki pasar kerja yang dinamis.
“Dengan revitalisasi ini, kami berharap bahwa hasil dari pendidikan atau pelatihan vokasi akan dapat lebih baik memenuhi kebutuhan pasar kerja.”