Jakarta – Dua pelari Indonesia Agus Prayogo dan Odekta Elvina Naibaho, masing-masing untuk nomor putra dan putri, sukses mengawinkan sepasang medali emas maraton pada hari pertama perburuan medali SEA Games 2023 di Kamboja.
Menembus panasnya suhu udara yang mencapai 37 derajat Celcius di area situs warisan budaya Angkor Wat Siem Reap, Sabtu, Agus Prayogo terlebih dahulu memastikan emasnya setelah finis tercepat dengan waktu 2 jam 32 menit 59 detik, meskipun catatan itu masih di bawah rekor terbaiknya yakni 2 jam 21 menit 09 detik.
Selang beberapa saat kemudian, Odekta Elvina Naibaho sukses mempersembahkan medali emas dari nomor maraton putri dengan catatan waktu terbaik 2 jam 48 menit 14 detik.
Raihan emas Odekta ini harus dibayar mahal lantaran pelari jarak jauh berdarah Batak itu kontan terkapar begitu melewati garis finis dan bahkan Odekta harus diberi oksigen dan dibawa ambulans.
Menurut penuturan pelatih maraton Indonesia Wita Witarsa, tekad Odekta untuk mendulang emas ini sangat tinggi dan hal itu jelas terlihat sejak awal lomba mengingat Odekta berupaya keras meredam perlawanan sengit pelari Filipina Chirstina Organiza Callasco.
Christina berusaha memimpin sejak start, namun dengan gigih Odekta terus menguntit hingga akhirnya memasuki kilometer 25 pelari Indonesia ini mampu melejit sendirian di depan tanpa bisa terkejar lagi oleh rival terdekatnya itu.
Sejak awal kontingen Indonesia memang telah berupaya mengantisipasi cuaca panas menyengat ini dengan memutuskan tiba di Siem Riep lebih awal untuk aklimatisasi.
Selain itu, target pemecahan rekor juga bisa dikesampingkan selama bisa memastikan meraih emas demi memenuhi target untuk cabang atletik, yakni meraih 5 medali emas atau 3 emas lebih banyak dari SEA Games edisi sebelumnya di Vietnam.
Masih dari kawasan situs cagar budaya Angkor Wet, Siem Reap, atlet Indonesia lainnya, Hendro Yap, melengkapi sepasang emas maraton yang diraih kontingen Garuda sebelumnya dengan mendulang emas ketiga cabang olahraga atletik di SEA Games 2023 Kamboja. Hendro memastikan emas itu dari nomor 20 kilometer jalan cepat.
Capaian tersebut merupakan emas kelima Hendro di keseluruhan ajang pesta olahraga terbesar se kawasan Asia Tenggara ini. Sebelumnya atlet kawakan ini telah meraup emas secara berturut-turut di SEA Games 2013 di Myanmar, 2015 di Singapura 2017 di Malaysia, dan SEA Games 2019 Filipina.
Sebelum hujan emas dari cabang atletik itu, torehan sejarah pada SEA Games Ke-32 di Kamboja kali ini dipersembahkan oleh Rashif Amila Yaqin yang menyumbang medali emas pertama untuk kontingen Indonesia setelah finis terdepan dengan catatan waktu 14 menit 28 detik dalam lomba aquatlon perseorangan putra di Kep Town Beach, Kep, Kamboja, Sabtu.
Atlet asal Jawa Barat yang memang ditargetkan meraup emas itu finis terdepan menyingkirkan atlet Filipina Andrew Kim Abay Remolino dan Bry Sheng Cher Chong dari Singapura. Selain emas tersebut, tim Indonesia juga meraih perunggu dari nomor aquatlon perseorangan putri lewat Dea Salsabila Putri.
Beralih ke cabang olahraga balap sepeda. Di Kulen Mountains, Siem Reap, Kamboja, Sayu Bella Sukma Dewi menorehkan catatan manis dengan meraih medali emas dari nomor Cross Country Olympic (XCO) putri. Dia menjadi yang tercepat di antara 17 peserta lainnya yang bersaing dalam lomba di trek sepanjang 3,7 km. Secara keseluruhan dia mengayuh sepeda dengan jarak 18,5 km dengan catatan waktu 1 jam 13,48 menit.
Di tengah teriknya sinar Matahari Kamboja, wakil Indonesia ini berjuang demi mempersembahkan hasil terbaik dan Sayu tampil konsisten melibas lap demi lap dengan rata-rata kecepatan 15,0407 km/jam.
Kemenangan Sayu Bella ini sekaligus mengakhiri paceklik emas pada nomor XCO putri setelah kali terakhir pada SEA Games XXVII/2013 di Myanmar melalui Kusmawati Yazid.
Sementara itu dari Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, Kamboja, dilaporkan bahwa tim karate Merah Putih berhasil menyumbang empat medali termasuk di dalamnya satu emas, dua perak, dan satu perunggu.
Medali emas diraih oleh Ahmad Zigi Zaresta Yuda untuk kategori kata perorangan putra, disusul oleh pencapaian perak dari Anugerah Nurul Lucky dan tim untuk nomor kata tim putra, Dessyinta Rakawuni Banurea dan tim di nomor kata tim putri, serta perunggu yang diraih Krisda Putri Aprilia di nomor kata perorangan putri.
Masih dari tempat yang sama, cabang olahraga bela diri vovinam juga tidak mau kalah dalam menggelontorkan medali emas untuk kontingen Indonesia. Emas cabang olahraga asli Vietnam itu disumbang oleh Manik Trisna Dewi Wetan dari nomor dragon tiger form putri dan pengalungan medali pun dilakukan langsung oleh Menpora Dito Ariotedjo sesaat sebelum lagu Indonesia Raya dikumandangkan.
Selain sekeping emas, cabang olahraga vovinam ini juga masih menyumbang tiga medali perunggu yang diperoleh Ni Wayan Vina Puspita dan Kade Ayu Mas Sasvita Dewi di nomor dual form 1 putri; tim yang diisi oleh I Made Khrisna Dwipayana, I Wayan Purbawa, Efrie Surya Perdana, I Kadek Mogi Bahana Lenge dan Dewa Gde Tomi Sanjaya di nomor leg attack technique putra; serta tim dengan formasi I Wayan Sumertayasa, I Gusti Agung Gede Ary Wirawan, Dewa Gde Tomi Sanjaya, I Nyoman Suryawan, dan Kadek Edey Dwipayana.
Dari arena kolam renang di Morodok Tecno National Aquatics Center, Phnom Penh, keran medali untuk cabang olahraga tersebut mulai mengalir melalui Farrel Armandio Tangkas yang meraih perak nomor 100 meter gaya punggung putra. Meski Farrel finis di posisi kedua dengan waktu 55,80 detik, catatan tersebut sudah lebih baik ketimbang di ajang sebelumnya SEA Games XXXI/2021 Vietnam yang kala itu dia meraih medali perunggu dengan catatan waktu 56,21 detik.
Pada hari-hari mendatang, Farrel masih akan turun di nomor 50 meter dan 200 meter gaya punggung putra yang menjadi andalannya, serta estafet putra.
Cabang lainnya
Sejumlah cabang lain yang masih terus dipertandingkan dan belum masuk tahap perebutan medali pada Sabtu, di antaranya bola basket 3×3 putra dan putri, bola voli indoor serta cabang sepak bola.
Timnas basket 3×3 putri Indonesia mengamankan kemenangan di gim pertama SEA Games 2023 Kamboja seusai mengalahkan Singapura dengan skor akhir terpaut 10 poin, yakni 21-11. Sayangnya kemenangan tim putri itu tidak diikuti oleh Timnas basket 3×3 putra yang ditaklukkan Vietnam dengan skor 18-21 pada laga pertama Grup A.
Selanjutnya dari arena Olympic Complex Indoor Main Hall, Phnom Penh, Kamboja, tim bola voli putra Indonesia sukses meraih kemenangan telak 3-0 (25-18, 25-21, 25-16) atas Kamboja, meski di sepanjang pertandingan tim asuhan Jeff Jiang Jie itu terus mendapatkan teror dari suporter tuan rumah.
Kemenangan atas Kamboja ini tentunya semakin membakar semangat tim voli putra Indonesia untuk memenuhi ambisi mencetak hattrick atau meraih gelar untuk ketiga kalinya secara beruntun pada SEA Games XXXII/2023 Kamboja kali ini.
Bergeser ke cabang olahraga paling populer sejagat yakni sepak bola. Timnas U-22 Indonesia akan melanjutkan laga ketiga Grup A di Olympic Stadium, Phnom Penh, Minggu (7/5) menghadapi Timor Leste. Saat ini, Timnas Garuda Muda berada di puncak klasemen Grup A dengan raihan enam poin dari dua pertandingan. Poin tersebut diraih saat sukses mengalahkan Filipina pada 1laga perdana dengan skor 3-0 dan menang telak atas Myanmar dengan skor 5-0.
Jika mampu meraih kemenangan atas Timor Leste pada laga ketiga, maka tim asuhan Indra Sjafri ini dipastikan lolos ke babak semifinal meski masih menyisakan satu pertandingan melawan tuan rumah Kamboja, Rabu (10/5). Dan apabila Indonesia menjadi juara Grup A maka pada babak semifinal mereka akan menghadapi runner-up Grup B. Jika menjadi runner-up grup, maka Marselino Ferdinan dan kawan-kawan akan menghadapi juara Grup B.
Hingga Sabtu malam, komposisi perolehan medali kontingen Merah Putih di klasemen sementara SEA Games XXXII/2023 Kamboja berdasarkan laman resminya games.cambodia2023.com adalah 8 emas, 7 perak dan 10 perunggu dengan total 25 keping medali.
Kontingen Indonesia berada di peringkat kedua setelah tuan rumah yang mendulang total 37 medali (17 emas, 10 perak, 10 perunggu) dan Filipina pada peringkat ketiga menempel ketat dengan total 26 medali (7 emas, 8 perak, 11 perunggu)
Meski perjalanan masih sangat jauh, setidaknya untuk sementara ini harapan Presiden Jokowi yang menginginkan Indonesia menduduki peringkat 1 atau 2 pada SEA Games Ke-32 Kamboja 2023 masih bisa dipenuhi kontingen yang berjumlah total 599 atlet itu.
Setelah itu? Lihat saja nanti.