Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, Menegaskan Betapa Pentingnya Rusia untuk ASEAN sebagai Mitra Dagang dan Investasi.
Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, mengatakan bahwa peran Rusia sebagai mitra dagang dan investasi ASEAN sangat penting. Dia mengatakan bahwa pada tahun 2022, Rusia akan menduduki peringkat kesembilan dalam hal investasi di Asia Tenggara dan neraca perdagangannya akan berada di posisi yang sama.
Zulhas, atau Zulkifli Hasan, mengatakan, “Rusia merupakan mitra dagang yang penting bagi ASEAN. Posisi Rusia sebagai investasi terbesar ke-9 di ASEAN pada tahun 2022 mengukuhkannya sebagai salah satu mitra dialog terkemuka ASEAN.” Pernyataan ini dibuat saat membuka pertemuan konsultatif antara Menteri Ekonomi ASEAN dan Rusia di Semarang, Jawa Tengah, dalam rangka Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN Ke-55.
Zulhas, yang akan menjabat sebagai Ketua Menteri Ekonomi ASEAN pada tahun 2023, menekankan betapa pentingnya bagi Rusia untuk mendukung kolaborasi ASEAN dalam menghadapi tantangan global yang akan datang.
Nikita Kondratyev, Direktur Jenderal Departemen Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Proyek Khusus Kementerian Kerja Sama Ekonomi Federasi Rusia, mewakili delegasi Rusia di pertemuan konsultatif tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Zulhas menekankan pentingnya ASEAN dan potensinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Ia juga menegaskan tekad Asia Tenggara untuk membangun kerangka kerja pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Zulhas menyatakan bahwa pertemuan ini merupakan momentum penting untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara ASEAN dan Rusia.
Kondratyev, di sisi lain, menjelaskan bahwa perdagangan antara ASEAN dan Rusia telah meningkat sebanyak 20 persen, mencapai 20 miliar dolar AS, level tertinggi sejak 2014. Selain itu, perdagangan kedua pihak meningkat 3,6 persen pada paruh pertama tahun 2023 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Selain itu, Rusia menyatakan keinginan untuk meningkatkan hubungan perdagangannya dengan ASEAN. “Kita perlu memperdalam dan memperluas dialog dalam sejumlah bidang kunci, dengan fokus pada menjaga kelangsungan rantai pasokan dan mengembangkan prinsip keberlanjutan,” kata Kondratyev.
