Negara-Negara dengan Konsumsi Daging Anjing Terbanyak, Indonesia Termasuk!
Anjing dikenal sebagai hewan peliharaan yang dekat dengan manusia, namun di beberapa belahan dunia, daging anjing masih menjadi bahan masakan yang digemari. Konsumsi daging anjing sudah ada sejak ribuan tahun lalu, terutama di Asia dan Afrika.
Menurut data dari World Population Review, Asia merupakan benua dengan konsumsi daging anjing terbesar. Diperkirakan 30 juta anjing dibunuh setiap tahun untuk dikonsumsi manusia, banyak di antaranya dicuri secara ilegal dari rumah-rumah dan kemudian disembelih.
Negara-Negara Pengonsumsi Daging Anjing
- China
China adalah konsumen daging anjing terbesar di dunia, mengonsumsi sekitar 10 juta anjing (dan empat juta kucing) setiap tahunnya. Daging anjing telah menjadi bagian dari tradisi kuliner di China selama ribuan tahun. Festival Lychee and Dog Meat di Yulin adalah acara tahunan yang terkenal, meskipun sangat kontroversial dan mendapat banyak protes dari luar negeri. Pada tahun 2020, kota Shenzhen dan Zhuhai menjadi kota pertama di China daratan yang melarang konsumsi daging anjing dan kucing. Kementerian Pertanian China juga mengubah status anjing dan kucing dari hewan ternak menjadi hewan peliharaan. - Vietnam
Vietnam adalah negara dengan konsumsi daging anjing terbesar kedua setelah China. Di Vietnam, hampir seluruh bagian tubuh anjing digunakan dalam berbagai masakan seperti semur, sup, dan tusuk sate. Banyak orang Vietnam percaya bahwa daging anjing memiliki khasiat obat dan membawa keberuntungan. - Korea Selatan
Di Korea Selatan, daging anjing masih dikonsumsi, meskipun metode penyembelihan seperti penyetruman adalah praktik umum. Di negara lain, metode penyembelihan anjing termasuk pemukulan, penggantungan, atau bahkan pemasakan hidup-hidup.
Risiko Kesehatan dan Kontroversi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa perdagangan, penyembelihan, dan konsumsi daging anjing dapat menimbulkan risiko kesehatan, termasuk trichinellosis, kolera, dan rabies.
Konsumsi Daging Anjing di Indonesia
Di Indonesia, konsumsi daging anjing tidak setinggi di beberapa negara Asia lainnya, namun tetap signifikan dengan sekitar 5% dari populasi yang mengonsumsinya. Perdagangan daging anjing di Indonesia dianggap berbahaya karena risiko rabies dan sering kali terjadi di tempat dengan sanitasi yang buruk.
Langkah-Langkah Pengecualian
Taiwan menjadi negara Asia pertama yang melarang konsumsi daging kucing dan anjing, serta penjualannya untuk tujuan konsumsi, pada tahun 2017. Pelanggar dapat dikenakan denda besar, hukuman penjara, atau bahkan dipermalukan di depan umum. Di Hong Kong, penyembelihan dan penjualan daging kucing dan anjing telah menjadi ilegal selama beberapa dekade, meskipun makan daging tersebut belum sepenuhnya dilarang.
Dengan perubahan ini, ada harapan bahwa praktik konsumsi daging anjing akan semakin berkurang di seluruh dunia.