OIKN : Kota Cerdas IKN Untuk Menjawab Kebutuhan Masyarakat
Kota Cerdas IKN dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan berpusat pada manusia, menurut Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Dalam pengembangan sebuah kota, kita harus memastikan siapa klien atau pengguna akhir. Dalam acara Nusantara Fair di Jakarta pada Jumat, Daniel Oscar Baskoro—juga dikenal sebagai Oscar—mengatakan bahwa sudut pandangnya bukan apa yang kita inginkan, tetapi apa yang diinginkan masyarakat IKN sebagai ‘customer’.
Oscar memberi tahu saya bahwa ada delapan kelompok pengguna kota cerdas IKN : warga IKN, pengelola organisasi, akademisi, bisnis, pegawai OIKN, pegawai pemerintah, tenaga kesehatan, dan penanggap pertama.
Pembangunan Kota Cerdas IKN sedang berjalan secara bertahap, dan infrastruktur digital sedang dibangun. Menurut Cetak Biru Nusantara yang diterbitkan oleh OIKN, tujuan penerapan kota cerdas adalah untuk meningkatkan kualitas hidup warga melalui peningkatan akses terhadap layanan dan fasilitas, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bersih.
Salah satu tujuan dari penerapan Kota Cerdas adalah untuk meningkatkan kemampuan untuk menguasai dan mengembangkan teknologi serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien dan ramah lingkungan.
Pencapaian kunci kinerja indeks (KPI) yang ditetapkan dalam UU IKN dilakukan melalui enam domain: pemerintahan, transportasi dan mobilitas, kehidupan, sumber daya alam dan energi, bisnis dan sumber daya manusia, dan lingkungan dan infrastruktur yang dibangun. Dokumen Arsitektur Enterprise berfungsi sebagai acuan teknis untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara dan mencakup 21 sub-domain dan 67 fitur cerdas.
Cetak Biru berfungsi sebagai panduan bagi pemerintah yang terlibat dalam pembangunan Nusantara dan berfungsi sebagai acuan kerangka kerja yang jelas dan strategis untuk prospek investasi dan potensi bisnis.
Otorita IKN (OIKN) akan menyelenggarakan Nusantara Fair di Jakarta selama tiga hari, mulai Jumat 26 Januari hingga Minggu 27 Januari 2024. Acara ini, menurut Bambang Susantono, Kepala OIKN, dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mempelajari lebih lanjut tentang Ibu Kota Nusantara dan kemajuan pembangunan IKN.
Bambang menyatakan bahwa pembangunan IKN memerlukan kolaborasi dari semua pihak, termasuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Otorita IKN berharap melalui Nusantara Fair 2024 dapat memberi tahu orang-orang, terutama generasi muda Jakarta dan daerah sekitarnya, tentang visi dan gambaran ibu kota baru yang sedang berkembang. Ini dicapai melalui pameran dan acara pembelajaran yang mendorong orang untuk melihat kekayaan budaya, inovasi, dan potensi Nusantara sebagai ibu kota baru.