PDI Perjuangan Meminta Simpatisan dan Kader untuk Tidak Demonstrasi di MK
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto telah meminta semua anggota, dan kader partai untuk menghindari demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta. Ini terkait dengan keputusan uji materi yang akan diputuskan oleh MK mengenai batas usia kandidat presiden dan wakil presiden.
Halasto menyatakan bahwa partainya menyadari betapa banyaknya pengamanan yang dilakukan oleh Polri dan TNI untuk menjaga MK. Menurutnya, jika konstitusi dijalankan dengan benar tanpa kepentingan pribadi dan sikap kenegarawanan diutamakan, pengamanan yang berlebihan tidak perlu.
Sangat penting bahwa demonstrasi ini dilarang, menurut Hasto, karena falsafah yang mengatakan bahwa “baik akan terbukti dan buruk akan nampak dengan sendirinya.” Dia percaya bahwa politik harus didasarkan pada kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi, keluarga, atau kelompok.
Dia menegaskan bahwa ketika prinsip kebenaran dan etika politik diabaikan untuk kepentingan pribadi, akan ada diskusi dan kekuatan moral. Hasto mengatakan bahwa demonstrasi tidak perlu karena keputusan MK sudah dibuat.
Selain itu, Hasto mengingatkan pentingnya menjaga prinsip-prinsip yang dipegang oleh hakim MK. Menurut Hasto, hakim MK akan mempertahankan integritas mereka dan tidak akan menambahkan materi baru ke Undang-Undang Pemilihan Umum jika prinsip-prinsip ini digadaikan untuk kepentingan lain. Akibatnya, MK dapat kehilangan legitimasi dan rakyat akan melakukan koreksi. Dia menjelaskan bahwa DPR dan pemerintah masing-masing memiliki wewenang untuk menjalankan fungsi legislatif.
Hasito menyimpulkan bahwa konstitusi memiliki roh dan tujuan mulia untuk tata pemerintahan negara. Mengabaikan prinsip-prinsip ini akan memiliki konsekuensi yang signifikan dan dapat menyebabkan karma politik. Alternatifnya, Hasto mendorong semua orang untuk percaya bahwa “siapa menabur angin, akan menuai badai.”