Pelatihan Kampanye Narasi Perdamaian Diikuti oleh 35 Pemuda dari Berbagai Agama
Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan bersama Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas (YPMIC) menggelar pelatihan Kampanye Narasi Perdamaian yang diikuti oleh 35 pemuda dari beragam latar belakang agama dan sekolah teologi.
Muhammad Tonang, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, menjelaskan bahwa pelatihan ini memiliki nilai penting karena peserta dari berbagai agama diharapkan menjadi tokoh perdamaian di masyarakat. Dia menegaskan bahwa Kemenag memiliki tanggung jawab terhadap layanan keagamaan dan pendidikan agama di Indonesia.
Peserta pelatihan berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pemuda Katolik, Hindu, Buddha, mahasiswa teologi, pemuda aktivis perdamaian, dan mahasiswa UIN Makassar. Tonang menekankan bahwa pemerintah, melalui Kemenag, memiliki peran strategis dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia yang beragam.
Dia juga menyoroti pentingnya moderasi beragama sebagai salah satu dari tujuh program prioritas Kementerian Agama. Pelatihan ini dihadiri oleh Director of International Affairs YPMIC, Muhammad Afdillah, dan Ketua Tim FKUB Kanwil Kemenag Sulsel, H. Malingkai Ilyas.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengidentifikasi ujaran kebencian di media sosial dan internet serta menghadapinya dengan narasi perdamaian. Selain itu, peserta juga dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mempromosikan situs-situs keagamaan dan meningkatkan sikap toleransi terhadap pemuda dari berbagai agama dan budaya.
Beberapa narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini antara lain Muhammad Afdillah, Nur Hidayah, dan Maria Ulfah Ashar sebagai Trainer of Peace. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu menciptakan dan merawat perdamaian serta kerukunan di masyarakat, sejalan dengan semangat persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pelatihan Kampanye Narasi Perdamaian ini tidak hanya menjadi langkah nyata dalam memperkuat kerukunan antarumat beragama, tetapi juga merupakan upaya konkret dalam menjaga keberagaman dan merawat perdamaian untuk kemajuan bangsa menuju cita-cita yang lebih bersatu dan harmonis.