Pemanfaatan Teknologi Geospasial dalam Pengelolaan Sumber Daya Lahan
Teknologi data besar, internet, dan kecerdasan buatan telah mengubah wajah teknologi geospasial menjadi lebih mudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Google Maps, sebagai contohnya, telah terintegrasi dengan berbagai industri seperti transportasi, logistik, perhotelan, dan kuliner, menjadikannya salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan.
Prinsip dasar dari teknologi geospasial adalah penggunaan informasi lokasi obyek, seperti jarak dan akses, sebagai dasar pengambilan keputusan dalam berbagai layanan.
Di masa lalu, informasi lokasi sulit dipahami oleh khalayak umum, namun kini, dengan teknologi geospasial, informasi tersebut menjadi lebih mudah diakses dan dimengerti.
Pada tahun 1970-an, teknologi ini masih bergantung pada foto udara yang harus ditafsirkan oleh ahli di laboratorium foto udara untuk memperoleh informasi.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, laboratorium foto udara telah berubah menjadi komputer meja, laptop, atau bahkan hanya telepon genggam.
Teknologi geospasial merupakan hasil integrasi dari Sistem Informasi Geografis (SIG), Penginderaan Jauh (PJ), dan Global Positioning System (GPS).
SIG digunakan untuk analisis spasial, PJ memahami objek di bumi dari jarak jauh dengan menggunakan satelit, pesawat, atau drone, sementara GPS merekam posisi lokasi secara akurat.
Dalam bidang pertanian, teknologi geospasial digunakan untuk analisis sumber daya lahan, penilaian kualitas lahan, dan rekomendasi pemupukan.
Teknologi ini juga digunakan untuk pertanian presisi, seperti manajemen sumber daya yang lebih detil, deteksi dini ancaman serangan organisme pengganggu tanaman, dan pemantauan kualitas lahan dan tanaman.
Pada tingkat pemerintah, teknologi geospasial digunakan untuk inventarisasi dan pemantauan lahan gambut dalam konsep kawasan hidrologis gambut.
Teknologi ini juga membantu dalam penilaian potensi kerusakan lahan bekas tambang dan upaya pemulihannya.
Di bidang pertanian, teknologi geospasial membantu dalam pemetaan digital sifat tanah dan identifikasi serta pemantauan tanaman.
Dengan kemajuan teknologi, pemantauan pertumbuhan tanaman dapat dilakukan hingga level petak sawah dan fase tumbuh.
Kontribusi teknologi ini sangat nyata dalam menghasilkan produk layanan yang berbeda dari sebelumnya, seperti aplikasi atau sistem informasi.
Meskipun terdapat berbagai tantangan dan kekurangan, inovasi teknologi geospasial di bidang sumber daya lahan terus berkembang dinamis mengikuti perkembangan teknologi.