Jaja Sulaiman, khotib shalat Idul Adha 1444 Hijrah di Masjid Arroqiin di daerah pelabuhan perikanan, Parit Pekir Sungailiat, Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta umat Muslim untuk merenungkan arti perayaan Idul Adha dan meningkatkan ketaatan mereka kepada Allah SWT.
Dalam ceramahnya di Sungailiat, pada hari Kamis, Jaja Sulaiman berbicara tentang pengorbanan Nabi Ibrahim AS; dia bersedia menyembelih putranya Ismail atas perintah Allah SWT dan menggantinya dengan seekor domba. Pengorbanan ini menunjukkan bagaimana Nabi Ibrahim benar-benar taat kepada perintah Allah SWT.
Salah satu makna berkurban adalah upaya untuk menghilangkan sifat-sifat kebinatangan manusia. Karena agama Islam sangat menghormati dan menghargai nyawa manusia, Jaja Sulaiman menekankan bahwa manusia tidak boleh dikorbankan.
Manusia memiliki sifat malaikat dalam beribadah karena mereka adalah makhluk sempurna ciptaan Allah SWT. Namun, mereka juga memiliki sifat setan yang suka menentang perintah Allah SWT.
Sifat-sifat yang bertentangan dengan perintah Allah SWT, seperti yang dilakukan oleh setan terkutuk, harus dihindari oleh manusia. Jaja Sulaiman menunjukkan bahwa ciri-ciri setan adalah sombong, takabur, dan malas dalam melakukan perintah Allah SWT, seperti shalat dan berkorban.
Diharapkan bahwa orang Muslim dapat memanfaatkan perayaan Idul Adha untuk meningkatkan ketaatan mereka kepada Allah SWT dan menghindari semua aturan-Nya.