Peringatan Kemenkopolhukam Mengenai Bahaya Hoaks dalam Kampanye Pemilu 2024
Dalam rapat koordinasi bertema “Menjaga Stabilitas Politik, Hukum, dan Keamanan pada Tahapan Pemilu 2024” di Jakarta Pusat pada hari Selasa. Heri Wiranto, Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam). Memberikan peringatan serius kepada masyarakat mengenai potensi penyebaran hoaks selama kampanye Pemilu 2024 yang akan segera dimulai.
Heri menyatakan bahwa konten hoaks pada Pemilu 2019 terdiri dari 45% provokasi, 40% propaganda, dan 15% kritik. Ia khawatir bahwa semakin banyak hoaks yang tersebar luas selama pemilu ini dapat membingungkan masyarakat dan memengaruhi proses pemilu yang demokratis, memecah belah persatuan bangsa.
Heri juga menyoroti kemungkinan polarisasi yang dapat muncul di masyarakat sebagai akibat dari penyebaran hoaks, khususnya melalui media sosial. Menurutnya, pemilih muda yang mencakup sekitar 56,45 persen dari total pemilih memiliki peran penting dan dapat terpengaruh oleh hoaks yang menyebar di media sosial.
Heri menasihati orang untuk menjadi bijak saat menggunakan media sosial untuk mengurangi dampak negatif dari penyebaran hoaks. Ia menekankan pentingnya menyebarkan informasi positif dan meminta semua orang dalam masyarakat untuk tidak berlebihan dalam mendukung pasangan calon. Heri juga menekankan pentingnya melakukan 3 tindakan: bijak saat menggunakan media sosial, menyebarkan informasi positif, dan meminta semua orang untuk tidak berlebihan dalam mendukung pasangan calon.
Oleh karena itu, berharap bahwa pelaksanaan 3 langkah tersebut akan mencegah berbagai konflik yang dapat menimbulkan perbedaan di masyarakat selama kampanye Pemilu 2024. Heri menyadari bahwa selain penyebaran hoaks, ada banyak hal lain yang dapat mengganggu proses demokrasi. Ini termasuk penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, dan kemungkinan kampanye hitam.